KP2KP SIDRAP

Kantor Pajak Imbau WP Waspadai Modus Penipuan Passobis

Redaksi DDTCNews | Kamis, 10 Oktober 2024 | 12:00 WIB
Kantor Pajak Imbau WP Waspadai Modus Penipuan Passobis

Ilustrasi.

SIDRAP, DDTCNews – Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Sidrap kembali mengingatkan wajib pajak terkait dengan sindikat penipuan yang mengatasnamakan Ditjen Pajak (DJP), yaitu passobis pajak.

Kepala KP2KP Sidrap Hairul mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan waspada terhadap isu passobis pajak. Jika menerima pesan melalui Whatsapp atau telepon, wajib pajak harus memastikan memeriksa nomor pengirim adalah nomor layanan resmi dari kantor pajak.

“Jalan yang paling aman adalah mengonfirmasi informasi perpajakan yang diterima, termasuk tunggakan pajak, secara langsung ke kantor pajak,” katanya dikutip dari situs web DJP, Kamis (10/10/2024).

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Hairul menjelaskan pelunasan tunggakan pajak hanya dilakukan melalui kode billing yang langsung terhubung ke kas negara, bukan lewat rekening pribadi. Pembayaran pajak resmi dilakukan melalui ATM, internet mobile banking, atau kantor pos menggunakan 15 digit kode billing pajak.

Sebagai informasi, passobis merupakan istilah yang dipakai oleh masyarakat untuk menyebut sindikat penipuan yang dilakukan via telepon atau sms. Passobis bekerja dengan cara mengelabui hingga membuat korban mentransfer sejumlah uang ke rekening passobis.

Sebelumnya, seorang pengusaha roti mendatangi kantor Kelurahan Arawa untuk mengonfirmasi adanya oknum yang menyebut dirinya memiliki tunggakan pajak dan memintanya untuk mengirimkan sejumlah uang.

Baca Juga:
Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

“Bilangnya ada tunggakan pajak, tapi waktu diminta jelaskan tunggakan pajak apa itu, mereka justru marah-marah dan paksa segera kirim uang,” ucap Hasnawati, Kasie Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Arawa saat menceritakan kembali kronologi kejadian.

Hasnawati menyatakan Kelurahan Arawa siap bekerja sama dengan KP2KP Sidrap dan menyebarkan imbauan tersebut melalui berbagai platform, salah satunya Whatsapp grup komunitas di wilayah Kelurahan Arawa. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja