KPP PRATAMA LAMONGAN

Kantor Pajak Beri Pendampingan 19 Pengusaha Sarang Burung Walet

Redaksi DDTCNews | Jumat, 02 September 2022 | 17:00 WIB
Kantor Pajak Beri Pendampingan 19 Pengusaha Sarang Burung Walet

Ilustrasi.

LAMONGAN, DDTCNews – KPP Pratama Lamongan mengadakan kegiatan pendampingan dan sosialisasi terkait dengan kewajiban perpajakan bagi pelaku usaha yang bergerak di bidang pencucian sarang burung walet pada 21 Agustus 2022.

Tim KPP Pratama Lamongan yang ditugaskan melakukan pendampingan terdiri atas Penyuluh Pajak Anang Purnadi, Asisten Penyuluh Pajak Akrim Yazid Isninanda, Account Representative (AR) Irsyado Hakam, dan Pelaksana Yudi Santoso.

“Tujuan diadakan kegiatan ini adalah untuk mengedukasi pengusaha perihal kewajiban perpajakan, terutama self assessment yang meliputi menghitung, membayar, dan melaporkan perpajakannya sendiri,” sebut KPP dikutip dari laman DJP, Jumat (2/9/2022).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Materi yang disampaikan berfokus pada Peraturan Pemerintah No. 23/2018 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu serta peraturan lain yang terkait dengan kewajiban perpajakan UMKM.

Lebih lanjut, kegiatan sosialisasi ini juga dilaksanakan sebagai bentuk sinergi antara Tim Secondment Ditjen Pajak (DJP) dan Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) Jawa Timur untuk para pelaku UMKM Sarang Burung Walet.

Nanti, tim tersebut bertugas melakukan analisis bisnis dari hulu ke hilir sampai dengan ekspor produk dengan KPP Pratama Lamongan sebagai pengampu wilayah sekaligus bertanggung jawab atas pengawasan perpajakannya.

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Tambahan informasi, kegiatan pendampingan ini diadakan di Balai Desa Tunggunjagir, Kecamatan Mantup, Kabupaten Lamongan yang diikuti 19 perwakilan pengusaha. Desa Tunggunjagir merupakan salah satu desa yang memiliki potensi dalam proses bisnis pengolahan sarang burung walet.

Kementerian Pertanian menyebut Indonesia merupakan negara produsen sarang walet terbesar di dunia yang memasok lebih dari 78% kebutuhan sarang burung walet. Salah satu proses terpenting dalam pengolahan sarang burung walet adalah pencucian sarang. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN