UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Kampus Harus Sediakan Ruang untuk Riset Akuntansi Posmodern

Redaksi DDTCNews | Selasa, 20 Agustus 2019 | 15:35 WIB
Kampus Harus Sediakan Ruang untuk Riset Akuntansi Posmodern

Suasana diskusi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret Solo. (Foto: feb.uns.ac.id)

SOLO, DDTCNews—Kampus harus memberi ruang pada riset akuntansi posmodern. Riset yang kaya akan pemikiran ini diyakini akan semakin memperluas agenda akuntansi, dan memberikan kebenaran dari perspektif yang berbeda pada temuannya.

Guru Besar Akuntansi Universitas Brawijaya Eko Ganis Sukoharsono mengatakan riset akuntansi posmodern dapat ditarik dari sejarah akuntansi kuno ke masa depan. Riset ini bisa dimulai dari pengalaman individu dan pengembangan teoretis untuk merekonstruksi suatu fenomena.

“Riset akuntansi posmodern mungkin ada banyak yang kontra, tetapi ini merupakan salah satu riset akuntansi yang harus diberi ruang. Ini adalah riset ilmiah,” ujarnya dalam diskusi yang digelar Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret (UNS), Kamis (1/8/2019).

Baca Juga:
Keluarga Alumni FEB UNS Finalisasi Program Kerja 2025

Dalam makalahnya, Eko Ganis mencontohkan Kerajaan Singosari (1222-1292) yang mengembangkan sistem perpajakan yang teratur. Sistem ini tidak akan ada tanpa keterlibatan akuntansi. Karena itu, bentuk penulisan pada era tersebut terkait dengan administrasi dan pertanggungjawaban pajak.

Dengan demikian, dapat disimpulkan perkembangan akuntansi di Indonesia bukanlah suatu proses yang instan, melainkan muncul melalui proses sejarah yang panjang dan kompleks. Kerajaan Singosari menggunakan akuntansi sebagai teknik untuk mendisiplinkan subjek di bawah wilayah kerajaan.

“Melalui penelitian ini, jelas bahwa akuntansi memiliki peran penting sebagai sarana pendukung pengembangan Kerajaan Singosari. Dan itu tidak hanya memberikan perhitungan teknis, tetapi juga beragam peran dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan politik,” katanya.

Baca Juga:
Dukung Pelaksanaan Program, KAFEB UNS Bertekad Perkuat Database Alumni

Menurut Eko Ganis, ide posmodernisme berasal dari asumsi filosofis ontologi, epistemologi, aksiologi, retorika dan metodologi. “Posmodernisme percaya pada metode eksplisit, implisit dan atau tidak ada metode. Ini memang sedikit membingungkan. Namun, kuncinya ada pada bahasa,” katanya.

Ia menambahkan melalui riset akuntansi posmodern, para intelektual yang secara tradisional hanya mengedepankan rasionalitas dan objektivitas, secara perlahan akan berubah dengan melibatkan spiritualitas dan subjektivitas.

Dalam tradisi posmodern, justifikasi signifikansi kebenaran diperoleh dengan alat matematis dan statistika, kemudian diungkit dengan diskursus, partisipasi kontekstual, naratif dan transendental. Adapun tradisi justifikasi generalisasi dibantah dengan mengedepankan kearifan lokal.

Baca Juga:
DDTC Jadi Tuan Rumah Forum Kolaborasi dan Rakernas KAFEB UNS

“Di Jawa ini kita bisa banyak menemukan bahan riset akuntansi posmodern, Misalnya akuntansi pada masa Majapahit, Demak dan sebagainya. Sesuatu yang memang tidak mudah dan membutuhkan waktu tidak sedikit. Kita akan sering berhubungan dengan arkeolog atau berkas sejarah,” katanya seperti dilansir laman FEB UNS.

Eko Ganis menekankan akuntansi posmodern sangat menarik dari sisi keilmuan. Ia berharap kampus menfasilitasinya sebagai salah satu bentuk pilihan riset. Posmodernisme membuka ide dan tantangan baru untuk sarjana akuntansi yang tertarik mengeksplorasi warna baru akuntansi. (Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 15 Desember 2024 | 18:45 WIB UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Keluarga Alumni FEB UNS Finalisasi Program Kerja 2025

Minggu, 15 Desember 2024 | 16:00 WIB UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Dukung Pelaksanaan Program, KAFEB UNS Bertekad Perkuat Database Alumni

Minggu, 15 Desember 2024 | 15:34 WIB UNIVERSITAS SEBELAS MARET

DDTC Jadi Tuan Rumah Forum Kolaborasi dan Rakernas KAFEB UNS

Senin, 25 November 2024 | 15:30 WIB LAPORAN KEUANGAN

Cara Klasifikasi Beban dalam Laporan Laba Rugi Berdasarkan PSAK 201

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 14:30 WIB KPP PRATAMA BENGKULU SATU

Mobil Rp200 Juta Disita KPP, Bakal Dilelang Kalau Utang Tak Dilunasi

Kamis, 26 Desember 2024 | 14:00 WIB KILAS BALIK 2024

Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?