KEBIJAKAN FISKAL

Jokowi Minta K/L Siap Lakukan Automatic Adjustment di 2024 karena Ini

Dian Kurniati | Sabtu, 02 Desember 2023 | 08:30 WIB
Jokowi Minta K/L Siap Lakukan Automatic Adjustment di 2024 karena Ini

Presiden Joko Widodo memberikan arahan pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2023 di kantor BI, Jakarta, Rabu (29/11/2023). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.

JAKARTA, DDTCNews - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan pemerintah akan melanjutkan kebijakan pencadangan anggaran atau automatic adjustment pada tahun depan.

Jokowi mengatakan kebijakan automatic adjustment perlu dijalankan untuk memastikan setiap kementerian/lembaga (K/L) selalu siap merespons tantangan. Menurutnya, automatic adjustment juga membuat APBN makin lincah di tengah berbagai ketidakpastian.

"Siapkan antisipasi ketidakpastian melalui automatic adjustment. Penyesuaian, harus lincah terhadap perubahan-perubahan yang ada," katanya, Rabu (29/11/2023).

Baca Juga:
Kembali Dilantik Jadi Menkeu, Begini Pesan Sri Mulyani kepada Jajaran

Jokowi mengatakan APBN harus siap merespons berbagai perubahan dengan cepat. Pasalnya, perubahan karena ketidakpastian ini selalu mengintai setiap hari, pekan, dan bulan.

Automatic adjustment pertama kali diterapkan pada UU APBN 2022, ketika dunia dihadapkan pada ketidakpastian akibat pandemi Covid-19. Mekanisme ini dilakukan untuk menggantikan kebijakan refocusing anggaran.

Pada UU 2024, kebijakan serupa juga kembali diatur. Beleid itu menyatakan pemerintah dapat melakukan beberapa langkah jika perkiraan realisasi penerimaan negara tidak sesuai dengan target, adanya perkiraan pengeluaran yang belum tersedia anggarannya, atau pengeluaran melebihi pagu yang ditetapkan dalam APBN 2022, termasuk penyesuaian belanja negara.

Baca Juga:
Kejar Pendapatan, DPR Imbau Pemerintah Optimalkan Sektor Perkebunan

Penyesuaian belanja negara tersebut dilakukan melalui penggunaan anggaran yang disesuaikan secara otomatis (automatic adjustment), realokasi anggaran, pemotongan anggaran belanja negara, penyesuaian pagu, dan/atau pergeseran anggaran antarprogram.

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan automatic adjustment menandakan APBN 2024 akan tetap berjalan secara dinamis. Menurutnya, automatic adjustment juga akan membuat APBN mampu merespons berbagai gejolak yang terjadi.

"Presiden mengarahkan adanya automatic adjustment yang harus diantisipasi seluruh K/L dalam rangka mereka mampu merespons secara fleksibel berbagai ketidakpastian," ujarnya.

APBN 2024 dirancang dengan pendapatan negara senilai Rp2.309,85 triliun, sedangkan dari sisi belanja senilai Rp3.325,1 triliun. Dengan penerimaan dan belanja tersebut, defisit APBN 2024 direncanakan senilai Rp522,82 triliun atau 2,29% terhadap produk domestik bruto (PDB). (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 09:30 WIB KABINET MERAH PUTIH

Kembali Dilantik Jadi Menkeu, Begini Pesan Sri Mulyani kepada Jajaran

Senin, 21 Oktober 2024 | 18:33 WIB PENDAPATAN NEGARA

Kejar Pendapatan, DPR Imbau Pemerintah Optimalkan Sektor Perkebunan

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja