KEBIJAKAN PEMERINTAH

Jelang Pilkada Serentak 2020, Ratusan ASN Kena Sanksi

Redaksi DDTCNews | Rabu, 02 Desember 2020 | 09:45 WIB
Jelang Pilkada Serentak 2020, Ratusan ASN Kena Sanksi

Ilustrasi. (DDTCNews)

JAKARTA, DDTCNews – Badan Kepegawaian Negara (BKN) mencatat terdapat 1.005 aparatur sipil negara (ASN) yang dilaporkan melanggar netralitas dalam penyelenggaraan pilkada serentak yang akan digelar pada 9 Desember 2020.

Plt Kepala Biro Humas, Hukum, dan Kerja Sama BKN Paryono mengatakan dari 1.005 ASN yang dilaporkan tersebut, sebanyak 727 ASN di antaranya direkomendasikan telah melakukan pelanggaran netralitas dalam pilkada serentak 2020.

“Hingga saat ini, terhitung sudah ada 580 ASN yang dijatuhi sanksi pelanggaran netralitas oleh PPK instansi. Lalu 147 ASN lainnya belum ditindaklanjuti PPK dan 121 ASN masih diproses PPK,” katanya dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (2/12/2020).

Baca Juga:
DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Paryono memerinci sebaran wilayah AS yang data kepegawaiannya telah diblokir, terbanyak ada pada instansi pusat sebanyak 17 data kepegawaian. Lalu, Kantor Regional IV BKN Makassar sebanyak lima data kepegawaian.

Kemudian, Kantor Regional (Kanreg) IX BKN Jayapura sebanyak dua data kepegawaian, Kanreg III BKN Bandung sebanyak satu data kepegawaian, dan Kanreg XII BKN Pekanbaru sebanyak satu data kepegawaian.

Sementara itu, Deputi Bidang Pengawasan dan Pengendalian BKN Otok Kuswandaru menuturkan tolok ukur keberhasilan dalam menangani pelanggaran netralitas AS bukan dilihat dari banyaknya temuan pelanggaran, tetapi menekan pelanggaran seminimal mungkin.

Baca Juga:
Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Menurutnya, terdapat tiga hal penting dalam mengevaluasi penanganan data pelanggaran netralitas ASN. Pertama, data perkembangan penanganan netralitas ASN diupayakan real time per hari. Kedua, upaya kolaborasi dan koordinasi terus dilakukan satgas netralitas secara intensif.

Ketiga, update data dibantu oleh seluruh Kanreg BKN dan jajarannya dengan melakukan klarifikasi tindak lanjut dari rekomendasi KASN yang sudah dijalankan. Untuk itu, setiap Kanreg BKN harus proaktif memperbarui data secara real time. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

02 Desember 2020 | 10:28 WIB

Kini telah ada salah satu cara untuk mendapatkan penghasilan jutaan hingga puluhan juta dalam sehari. Mau tau caranya? Hub kami aja 0823-6991-4226 (WA)

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN