THAILAND

Jaga Daya Beli, Negara Ini Perpanjang Pemotongan Pajak BBM Solar

Dian Kurniati | Rabu, 18 Mei 2022 | 11:00 WIB
Jaga Daya Beli, Negara Ini Perpanjang Pemotongan Pajak BBM Solar

Ilustrasi.

BANGKOK, DDTCNews - Pemerintah Thailand memutuskan untuk memperpanjang periode pemotongan pajak BBM jenis solar selama 2 bulan.

Juru bicara pemerintah Thanakorn Wangboonkongchana mengatakan langkah itu diambil untuk menstabilkan harga solar dan menjaga daya beli masyarakat. Menurutnya, keputusan tersebut akan memperpanjang periode pemotongan pajak atas solar dari yang seharusnya berakhir pada 20 Mei 2022.

"Pemerintah menggunakan pemotongan pajak ini untuk menstabilkan harga eceran solar sehingga masyarakat tidak terpengaruh oleh kenaikan biaya transportasi yang dapat menggelembungkan biaya produksi," katanya, Selasa (17/5/2022).

Baca Juga:
Dukung Pariwisata, Diskon Pajak Hiburan Diperpanjang Hingga Akhir 2025

Thanakorn mengatakan Kementerian Keuangan dalam rapat telah menyampaikan 2 usulan insentif pajak kepada kabinet. Opsi pertama, memperpanjang pemotongan pajak 3 baht atau sekitar 1.270 per liter solar selama 3 bulan.

Opsi kedua, meningkatkan pemotongan pajak menjadi 5 baht atau Rp2.117 per liter tetapi hanya untuk 2 bulan lagi. Rapat yang dipimpin Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha tersebut kemudian memutuskan untuk menerapkan opsi kedua agar dampak penurunan harga solar lebih dirasakan masyarakat.

Kemenkeu juga telah memproyeksikan kebijakan itu akan menghilangkan potensi penerimaan negara tidak lebih dari 20 miliar baht atau Rp8,47 triliun dan tergolong aman.

Baca Juga:
Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

"Jika pemerintah kehilangan pendapatan lebih dari 20 miliar baht, itu dapat mempengaruhi target pendapatannya," bunyi penjelasan Kemenkeu seperti dikatakan Thanakorn dilansir nationthailand.com.

Besaran potongan pajak pada solar kali ini akan lebih besar dari yang berlaku 3 bulan terakhir, yakni hanya 3 baht. Insentif pemotongan pajak cukai dilakukan untuk menahan harga solar tetap di bawah 30 baht atau Rp12.700 per liter.

Sebelumnya, Federasi Industri Thailand (Federation of Thai Industries/FTI) meminta pemerintah untuk memperpanjang periode pemotongan pajak pada solar setidaknya selama 3 bulan mendatang. Alasannya, insentif tersebut masih diperlukan untuk menjaga daya beli masyarakat yang masih rentan karena pandemi Covid-19. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Jumat, 27 Desember 2024 | 16:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Harga Tiket Turun, Jumlah Penumpang Pesawat Naik 2,6 Persen

Jumat, 27 Desember 2024 | 15:30 WIB LAPORAN TAHUNAN DJP 2023

Rata-Rata Waktu Penyelesaian Pengaduan Perpajakan di DJP Capai 9 Hari

Jumat, 27 Desember 2024 | 15:15 WIB KONSULTASI PAJAK

Pedagang Gunakan QRIS untuk Pembayaran, Konsumen Bayar PPN 12 Persen?

Jumat, 27 Desember 2024 | 15:00 WIB KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu Pembukuan dalam bidang Kepabeanan?

Jumat, 27 Desember 2024 | 14:30 WIB RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa Yuridis Pengenaan PPN atas Jasa Kecantikan

Jumat, 27 Desember 2024 | 14:00 WIB KELAS PPN

Konsep PPN, Deviasi, dan Isu Kenaikan PPN 12%

Jumat, 27 Desember 2024 | 13:30 WIB UU HKPD

Berlaku Mulai 5 Januari 2025, Begini Penghitungan Opsen Pajak

Jumat, 27 Desember 2024 | 12:30 WIB LAPORAN BELANJA PERPAJAKAN

Masih Ada Fasilitas Kepabeanan Tak Dimanfaatkan, DJBC Beri Penjelasan

Jumat, 27 Desember 2024 | 12:00 WIB PMK 81/2024

Catat! Dokumen WP Badan Era Coretax Diteken Pakai Sertel Pengurus

Jumat, 27 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 168/2023

Penghitungan PPh 21 Pegawai Tidak Tetap untuk Masa Pajak Desember