PMK 27/2021

Ini Kriteria Mahasiswa yang Bisa Bebas dari Biaya Akademik STAN

Muhamad Wildan | Senin, 05 April 2021 | 17:02 WIB
Ini Kriteria Mahasiswa yang Bisa Bebas dari Biaya Akademik STAN

Gedung Kementerian Keuangan. (foto: Kemenkeu)

JAKARTA, DDTCNews – Kementerian Keuangan bisa membebaskan biaya atas layanan akademik dari PKN STAN untuk mahasiswa-mahasiswa tertentu, mulai dari tarif seleksi ujian masuk, program diploma, dan layanan akademik lainnya.

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 27/2021, terdapat 4 jenis mahasiswa tertentu yang bisa mendapatkan fasilitas itu antara lain mahasiswa teladan, mahasiswa berprestasi, mahasiswa dari keluarga miskin, dan/atau mahasiswa terdampak kondisi kahar

"Mahasiswa tertentu ... paling sedikit meliputi mahasiswa teladan, mahasiswa berprestasi nasional atau internasional, mahasiswa dari keluarga miskin, dan/atau mahasiswa terdampak kondisi kahar," bunyi Pasal 20 ayat (2) PMK 27/2021, dikutip Senin (5/4/2021).

Baca Juga:
Tarif Pajak Dipangkas, Kemenkeu Harap Masyarakat Mau Investasi di SBN

Pemberian tarif layanan akademik nol rupiah ini dapat dilaksanakan dengan mempertimbangkan kondisi keuangan dari PKN STAN. Ketentuan lebih lanjut mengenai pengenaan tarif nol rupiah ini akan diperinci Direktur PKN STAN pada ketentuan tersendiri.

Di sisi lain, tarif yang dikenakan kepada calon mahasiswa atas seleksi ujian masuk kini mencapai Rp300.000. Tarif seleksi ujian masuk sebesar Rp300.000 ini dikenakan atas peserta seleksi mahasiswa reguler, nonreguler, dan nonreguler alih program. Hanya peserta seleksi mahasiswa reguler alih program/tugas belajar saja yang sejak awal dikenai tarif Rp0.

Sebelumnya, biaya yang dikenakan atas ujian saringan masuk (USM) STAN untuk program diploma I dan program diploma III mencapai Rp250.000 per pendaftar. Tarif ini sudah berlaku sejak USM tahun akademik 2015/2016.

Baca Juga:
Sri Mulyani Minta Lulusan PKN STAN Bersiap Hadapi 3 Tantangan Ini

PMK 27/2021 juga memerinci tarif atas program diploma baik reguler maupun nonreguler. Tarif atas program diploma reguler ditetapkan sebesar Rp0 per mahasiswa per semester untuk mahasiswa program diploma I, III, IV, III alih program, hingga IV alih program.

Tarif yang bervariasi berlaku bagi mahasiswa program diploma nonreguler. Tarif per mahasiswa per semester tercatat mulai Rp8 juta bagi mahasiswa program diploma I hingga Rp21,4 juta per semester bagi mahasiswa program diploma IV alih program. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN