PIALA DUNIA 2018

Ini 9 Pemain Piala Dunia dengan Skandal Pajak

Redaksi DDTCNews | Kamis, 12 Juli 2018 | 15:56 WIB
Ini 9 Pemain Piala Dunia dengan Skandal Pajak

JAKARTA, DDTCNews – Ajang heboh Final Piala Dunia FIFA 2018 di Rusia tinggal menghitung hari. Pertandingan tersisa tinggal partai final antara Prancis dan Kroasia, serta perebutan juara ketiga antara Belgia melawan Inggris.

Dari total 32 tim dengan 736 pemain yang bertanding, terdapat beberapa pemain sampai hari ini masih diawasi oleh para petugas pajak. Inilah 9 pemain sepakbola di Final Piala Dunia FIFA 2018 yang tersangkut skandal pajak:

  1. Lionel Messi (Argentina)


Baca Juga:
Pindah ke MU Berujung Untung, Ronaldo Tak Perlu Bayar Pajak

Pemain klub Barcelona FC ini kali pertama dituduh menggelapkan pajak pada 2013. Otoritas pajak Spanyol menuding ayah Messi, Jorge Messi, memanfaatkan sejumlah perusahaan kertas di negara suaka pajak untuk melindungi pendapatan anaknya dari royalti dan lisensi berbagai kontrak.

Messi mendapat kontrak dari Pepsi-Cola, Procter & Gamble dan Adidas, dan semua dibayar melalui perusahaan kertas. Messi lalu membayar €5 juta ke otoritas pajak Spanyol. Namun, Messi dan ayahnya dinyatakan bersalah dan dihukum 21 bulan penjara yang diganti denda 255.000.

  1. Cristiano Ronaldo (Portugal)


Baca Juga:
Yayasan Sosial Milik Lionel Messi Lolos Dari Kasus Penipuan Pajak

Pemain bintang Real Madrid ini mencetak hattrick pada awal Piala Dunia FIFA 2018. Ronaldo dituduh menggelapkan uang pajak €14,7 juta dari berbagai kontraknya. Atas tuduhan itu, bulan lalu Ronaldo mengaku bersalah dan bersedia membayar €18,8 juta pajak, bunga, berikut denda.

Pada saat yang sama, kapten Timnas Portugal ini juga menerima hukuman 2 tahun penjara atas kesalahannya. Namun, karena sistem hukum Spanyol membolehkan Ronaldo untuk tidak menjalani hukumannya, ia bebas, dan akhirnya melenggang ke Juventus dengan nilai transfer 100 juta.

  1. Neymar (Brazil)


Baca Juga:
Ini Daftar Atlet dengan Pendapatan Tertinggi 2021

Neymar da Silva Santos Júnior, atau Neymar, juga dinyatakan bersalah menggelapkan pajak. Namun, kasus Neymar sedikit lebih rumit. Awalnya, Barcelona merekruit Neymar dan berbohong tentang nilainya. Perbedaan kontrak itu diduga mengarah ke perusahaan Brazil yang dipegang Ayah Neymar.

Lalu, pada 2015, pengadilan Brazil memvonis Neymar karena menghilangkan pendapatannya pada 2011-2013, dengan kerugian pajak hampir US$20 juta. Tahun lalu, Neymar mengaku bersalah dan mau membayar US$2,49 juta. Tapi pengadilan memberinya tambahan denda US$1,18 juta.

  1. Javier Mascherano (Argentina)


Baca Juga:
'Ada Petugas Pajak yang Menunggu Saya'

Klub Barcelona FC memiliki pemain lain yang masuk ke daftar penggelap pajak pada 2015. Pada satu hearing, Javier Mascherano mengaku tidak membayar pajak pada 2011 dan 2012. Seperti juga Messi, penggelapan pajak Mascherano juga terkait dengan sejumlah perusaahan kertas di suaka pajak.

Mascherano akhirnya membayar €1,5 juta ditambah bunga €200,000 kepada otoritas pajak Spanyol. Sejalan dengan itu, Mascherano juga didenda €815.000 dan dihukum 12 bulan penjara. Namun, seperti disebut di awal tadi, karena waktunya singkat, Mascherano tak perlu menjalaninya.

  1. Filipe Luis (Brazil)


Baca Juga:
Ikuti Cara Ronaldo, Mourinho Lolos dari Penjara

Pada 2014, otoritas pajak Spanyol menangkap transaksi yang tidak beres, yaitu kepindahan atau transfer Filipe Luis Kasmirski, atau Filipe Luis, pemain belakang kiri Timnas Brazil kelahiran 9 Agustus 1985, dari klub Deportivo La Coruña ke Atletico Madrid.

Transaksi yang tak disebutkan nilainya itu terkena pajak pertambahan nilai. Otoritas pajak Spanyol merasa kewajiban tersebut tak dipenuhi Atletico Madrid. Namun, klubnya itu lalu membereskan pajaknya, dan Luis pun tidak terkena sanksi apapun.

  1. Diego Costa (Spanyol)


Baca Juga:
Duh, Gelar Kehormatan CR7 Terancam Dicopot

Bintang Atletico Madrid ini boleh jadi salah satu pahlawan Spanyol sepanjang ajang Piala Dunia FIFA kali ini, sebelum diempaskan Rusia di babak 16 besar. Tapi tidak di hadapan pegawai pajak. Diego Costa dilaporkan tengah diinvestigasi terkait kontraknya dengan Adidas senilai €800,000.

Otoritas pajak Spanyol menduga setidaknya separuh dari kontrak itu tidak dideklarasikan sebagai penghasilan kena pajak. Namun, Costa menolak karena mengklaim ia adalah warga negara Inggris, saat bermain di Chelsea FC. Seperti pemain lainnya, Costa juga menciptakan struktur perusahaan kertas untuk pajak atletnya.

  1. Radamel Falcao (Kolombia)


Baca Juga:
Wah, Cristiano Ronaldo Lolos dari Hukuman Penjara

Kehebatan Radamel Falcao di lapangan hijau mungkin sudah menurun, tapi tidak di pengadilan Pajak Spanyol. Tahun ini, Falcao dituduh bersalah atas penggelapan pajak atletnya senilai €822.609 pada 2012 dan €4,84 juta pada 2013 melalui sejumlah perusahaan kertas di negara suaka pajak.

Pada 2017, Falcao mengaku bersalah dan membayar €8,2 juta ke otoritas pajak Spanyol. Namun, seperti Messi, itu belum cukup. Falcao dihukum 16 bulan penjara dan denda €9 juta. Namun, Falcao tidak harus menjalani hukuman itu karena masa hukuman dan tipe kejahatannya.

  1. James Rodriguez (Kolombia)


Baca Juga:
Sambangi Pengadilan, Ronaldo Diperkirakan Akan Akui Kesalahan

Apa persamaan James Rodriguez dengan Luis, Ronaldo dan Falcao? Agennya, yaitu Jorge Mendes dari Gestifute International. Mendes telah bersaksi di hadapan pengadilan Spanyol dalam kasus Ronaldo dan Falcao. Dia mengaku tidak pernah menasehati kliennya dalam perkara pajak.

Rodriguez sendiri belum secara formal dituduh menggelapkan pajak. Namun, dia telah diperingatkan bahwa ia sedang diinvestigasi. Seperti halnya pemain lain, Falcao juga memanfaatkan perusahaan kertas di negara suaka pajak untuk mengatur pajak atletnya (image rights).

  1. Angel Di Maria (Argentina)


Baca Juga:
Ini 9 Pesepak Bola yang Diawasi Otoritas Pajak

Selain Messi dan Mascherano, skandal penggelapan pajak juga dialami oleh pemain Argentina, Angel Di Maria. Ia yang baru saja menyatakan pindah ke Napoli ini harus berurusan dengan otoritas pajak Spanyol akibat penghasilan yang tak dilaporkannya pada 2012-2013 senilai 1,3 juta.

Namun, Di Maria memilih kooperatif. Bulan lalu, pemain Paris Saint German ini mengakui telah melakukan kesalahan yang dibuatnya saat bermain di Real Madrid tersebut, dan memilih membayar €2 juta sebagai ganti rugi plus denda 60%.

Kenapa begitu banyak skandal pajak di Spanyol? Kemungkinannya ada dua. Pertama, para pemain muda itu menyerahkan pengaturan uangnya ke manajer keuangan. Kedua, dihapuskannya ‘Beckham Rule’ di Spanyol yang membolehkan pemain menjadi non-residen. Aturan ini dicabut pada 2010. (Gfa/Amu)


Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 14 September 2021 | 16:00 WIB INGGRIS

Pindah ke MU Berujung Untung, Ronaldo Tak Perlu Bayar Pajak

Minggu, 27 Juni 2021 | 10:01 WIB KEKAYAAN ATLET

Ini Daftar Atlet dengan Pendapatan Tertinggi 2021

Sabtu, 21 November 2020 | 10:01 WIB LIONEL MESSI:

'Ada Petugas Pajak yang Menunggu Saya'

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:30 WIB KOTA BATAM

Ada Pemutihan, Pemkot Berhasil Cairkan Piutang Pajak Rp30 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Bagaimana Cara Peroleh Diskon 50 Persen Listrik Januari-Februari 2025?

Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan