TAXPLORE UI 2024

Ingin Jago Menulis Artikel Perpajakan? Ternyata Membaca Jadi Kuncinya

Nora Galuh Candra Asmarani | Sabtu, 10 Agustus 2024 | 14:07 WIB
Ingin Jago Menulis Artikel Perpajakan? Ternyata Membaca Jadi Kuncinya

Editor DDTCNews Sapto Andika Candra dalam webinar rangkaian acara Taxplore UI 2024.

JAKARTA, DDTCNews – Kebiasaan membaca merupakan kunci agar mahir dalam menulis sebuah artikel. Selain itu, kemampuan menulis bisa dibentuk dari kebiasaan kecil lainnya, seperti menulis status di media sosial.

Editor DDTCNews Sapto Andika Candra mengatakan menulis dan membaca sangat berkaitan erat. Hal ini lantaran aktivitas membaca bisa menjadi sumber ide, memperkaya kosa kata, sekaligus media belajar struktur kalimat. Untuk itu, kebiasaan membaca bisa menjadi bekal untuk menulis.

“Teman-teman bisa lebih dekat lagi dengan aktivitas membaca. Karena, membaca dan menulis itu sibling. Penulis yang andal biasanya lahir dari pembaca yang andal. Menulis pada dasarnya merupakan kegiatan merangkai kata kita dapat dari membaca,” ujar Sapto, dalam workshop article writing fair bagian dari TAXPLORE UI 2024, dikutip pada Sabtu (10/8/2024).

Baca Juga:
Seminar DDTC Academy soal P2DK, Pemeriksaan, dan Bukper di Era Coretax

Sumber bahan bacaan tersebut, sambung Sapto, bisa berasal dari berbagai karya. Mulai dari novel, buku pembelajaran, berita, opini di koran atau majalah, dan sumber referensi lainnya. Ia menyebut semakin banyak referensi yang dibaca maka akan mempermudah seseorang dalam menuliskan idenya.

Sapto menambahkan terdapat beragam teknik dan gaya penulisan. Teknik dan gaya penulisan tersebut tergantung pada jenis artikel serta segmentasi pembaca. Menurutnya, untuk artikel populer maka dibutuhkan bahasa yang mudah dipahami dan disertai dengan data yang kredibel.

Selain itu, Sapto berpesan untuk sering melihat pedoman penulisan, yaitu ejaan yang disempurnakan (EYD) edisi kelima dan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Dia juga menekankan pentingnya membedakan antara bahasa lisan dengan bahasa tulisan.

Baca Juga:
Perlunya Wajib Pajak Antisipasi Risiko P2DK, Pemeriksaan, dan Bukper

“Bagaimanapun juga kemampuan menulis terkait erat dengan jam terbang. Tapi, dengan jam terbang yang terbatas atau belum terbiasa menulis maka bisa dimulai dengan membaca dulu. Semakin sering membaca dan semakin pandai melihat fenomena sekitar maka makin mudah untuk menuangkan ide dalam artikel,” imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, Sapto juga menguraikan 3 langkah penting dalam menulis artikel. Pertama, cari ide dan kumpulkan bahan pendukung. Ia menyatakan penggalian ide menjadi tahap paling menantang dalam proses menulis.

Kendati demikian, ide tetap harus diburu. Sapto memberikan 5 jurus jitu untuk mencari ide, yaitu dari pengalaman diri sendiri, hasil merenung, bahan bacaan atau tontonan, kisah hidup orang lain, serta bertanya kepada orang yang lebih ahli.

Baca Juga:
Eksklusif! Siap Hadapi P2DK, Pemeriksaan, dan Bukper di Era Coretax

Kedua, mulai menulis. Sapto menjelaskan proses menulis didahului dengan memahami struktur serta menyusun materi dengan singkat dan langsung pada inti. Ketiga, perbaiki dan baca lagi. Editor DDTCNews ini memberikan tips agar penulis memberi jeda terlebih dahulu sebelum melakukan koreksi.

“Setelah dapat ide, cari bahan pendukung, lalu jangan ragu untuk memulai menulis. Setelah itu, kasih jeda baru baca lagi. Intinya, jangan takut untuk belajar menulis,” pungkasnya.

Kepala Departemen Ilmu Administrasi Fiskal Inayati dalam closing statementnya menyatakan materi pembalajaran workshop kali ini bisa menjadi bekal untuk berkarya. Ia juga sependapat akan pentingnya kebiasaan membaca, terutama di era masifnya informasi pendek berupa video yang tersebar di media sosial.

Baca Juga:
Webinar Pajak 2025: Panduan Lengkap Pelaporan SPT PPh Orang Pribadi

“Semoga materi hari ini bisa menjadi trigger untuk teman-teman berkarya. Membacalah kalau ingin bisa menulis karena orang hanya bisa memberikan apa yang dimiliki. Jadi, teman-teman tidak bisa menulis kalau tidak membaca,” pesannya.

Adapun workshop bertajuk Elevating Authorship Skills: Optimizing Your Potential Through Competitive Opportunities merupakan bagian dari Article Writing Fair. Acara ini sekaligus pre-event Taxplore 2024 yang digelar Kelompok Studi Ilmu Administrasi Fiskal (Kostaf) Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI). (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 23 Januari 2025 | 15:40 WIB DDTC ACADEMY - EXCLUSIVE SEMINAR

Seminar DDTC Academy soal P2DK, Pemeriksaan, dan Bukper di Era Coretax

Kamis, 23 Januari 2025 | 13:39 WIB LITERASI PAJAK

Estafet Kepemimpinan DDTCNews, Tetap Terdepan Sajikan Informasi Pajak

Senin, 20 Januari 2025 | 17:25 WIB DDTC ACADEMY - EXCLUSIVE SEMINAR

Perlunya Wajib Pajak Antisipasi Risiko P2DK, Pemeriksaan, dan Bukper

BERITA PILIHAN
Kamis, 23 Januari 2025 | 19:30 WIB DDTC TOWN HALL 2025

DDTC Town Hall: From Vision to Action, Empowering Tomorrow

Kamis, 23 Januari 2025 | 19:25 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemeriksaan Kesehatan Gratis Dilaksanakan Mulai Bulan Depan

Kamis, 23 Januari 2025 | 18:21 WIB PAJAK MINIMUM GLOBAL

Permanent Safe Harbour Pajak Minimum Global, Pajak Tambahan Bisa Nol

Kamis, 23 Januari 2025 | 18:00 WIB TIPS PAJAK

Cara Ajukan Surat Keterangan PP 55/2022 di Coretax DJP

Kamis, 23 Januari 2025 | 17:45 WIB DDTC TOWN HALL

Town Hall 2025, DDTC Apresiasi dan Dukung Pengembangan Karier Pegawai

Kamis, 23 Januari 2025 | 17:00 WIB KABUPATEN SUKOHARJO

Tarif PBB-P2 Lahan Produksi Lebih Rendah, Bisa Dukung Ketahanan Pangan

Kamis, 23 Januari 2025 | 16:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Sederet Kondisi yang Bikin WP Tidak Kena Denda Telat Lapor SPT Masa

Kamis, 23 Januari 2025 | 15:40 WIB DDTC ACADEMY - EXCLUSIVE SEMINAR

Seminar DDTC Academy soal P2DK, Pemeriksaan, dan Bukper di Era Coretax