PRANCIS

Inflasi Tinggi, Banyak Negara Pangkas Tarif PPN Listrik dan Gas

Muhamad Wildan | Jumat, 15 September 2023 | 18:00 WIB
Inflasi Tinggi, Banyak Negara Pangkas Tarif PPN Listrik dan Gas

Ilustrasi.

PARIS, DDTCNews - Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) mencatat beberapa negara memilih untuk menurunkan tarif PPN atas energi atau produk pangan di tengah lonjakan inflasi pada tahun lalu.

Dalam laporan terbaru OECD bertajuk Tax Policy Reforms 2023, OECD mencatat beberapa yurisdiksi, terutama di Eropa, yang memilih untuk menurunkan tarif PPN atas listrik ataupun gas guna meringankan biaya energi yang harus ditanggung masyarakat.

"Penurunan tarif PPN pada awalnya hanya diberlakukan selama 3 bulan. Namun, mengingat harga energi terus naik, banyak yurisdiksi memutuskan untuk tetap memangkas tarif PPN atas listrik dan gas hingga akhir tahun," tulis OECD dalam laporannya, dikutip Jumat (15/9/2023).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Fasilitas PPN diberikan oleh yurisdiksi-yurisdiksi bersamaan dengan fasilitas lainnya seperti penurunan PPh orang pribadi dan PPh badan serta fasilitas nonpajak seperti subsidi dan bantuan tunai.

Contoh, Bulgaria dan Jerman menurunkan tarif PPN atas gas selama 1 tahun terhitung sejak Juli 2022 masing-masing menjadi sebesar 9% dan 7%. Irlandia juga menurunkan tarif PPN atas listrik dan gas selama 1,5 tahun terhitung sejak Mei 2022 menjadi sebesar 9%.

Polandia bahkan mengenakan PPN 0% atas gas hingga akhir 2022 serta menerapkan tarif PPN yang lebih rendah atas tarif listrik, yakni hanya sebesar 5%.

Baca Juga:
Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Terkait dengan PPN atas produk pangan, Spanyol tercatat telah menurunkan tarif PPN atas bahan pokok dari 4% menjadi 0% sepanjang semester I/2023. Tarif PPN atas beberapa produk pangan lainnya telah diturunkan dari 10% menjadi 5% sejak Oktober 2022 hingga akhir 2023.

Selanjutnya, Turki tercatat telah menurunkan tarif PPN atas produk pangan dari 8% menjadi tinggal 1%, sedangkan Kroasia telah menurunkan tarif PPN atas produk pangan dari 25% dan 13% menjadi tinggal 5% saja. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN