Menko Perekonomian Darmin Nasution. (Foto: DDTCNews)
JAKARTA, DDTCNews - Data inflasi di Januari 2019 merupakan yang terendah dalam tiga tahun terakhir. Pengendalian harga pangan diklaim menjadi kunci menekan inflasi di awal tahun.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pengendalian harga sembako menjadi pembeda Januari 2019 dengan tahun sebelumnya. Harga beras yang terkendali menjadi indikator utama inflasi bergerak melandai.
"Inflasi Januari cukup baik dan tidak setinggi tahun lalu. Jadi tahun lalu itu (harga) beras bergejolak, tahun ini tidak," katanya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jumat (1/2/2019).
Meskipun komoditas utama berhasil dikendalikan, Darmin menyebutkan masih ada pekerjaan rumah bagi pemerintah dalam urusan inflasi. Harga pangan seperti jagung masih bergejolak sejak penghujung tahun.
Hal ini kemudian berimplikasi kepada komoditas lain seperti telur ayam ras. Pasalnya, komoditas jagung jamak digunakan peternak sebagai pakan utama baik untuk petelur maupun peternak pedaging.
Hal tersebut kemudian tercermin dalam data Badan Pusat Statistik (BPS) di mana komponen harga bergejolak menjadi penyumbang utama inflasi. Komponen harga bergejolak mencatat inflasi sebesar 0,97%.
Angka tersebut merupakan yang tertinggi dibandingkan komponen inti yang sebesar 0,30%. Begitu juga dengan harga diatur pemerintah yang mencatat deflasi 0,12% dan komponen energi yang deflasi sebesar 0,44%.
"Bulanan yang biasanya agak tinggi, kini lumayan lah bagus. Kedepannya, tentu kalau soal pangan kita akan kendalikan supaya inflasi sesuai target 3,5% plus minus 1%," imbuhnya. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.