STATISTIK EKONOMI

Inflasi Januari Rendah, Ini Penjelasan Menko Darmin

Redaksi DDTCNews | Jumat, 01 Februari 2019 | 16:24 WIB
Inflasi Januari Rendah, Ini Penjelasan Menko Darmin

Menko Perekonomian Darmin Nasution. (Foto: DDTCNews)

JAKARTA, DDTCNews - Data inflasi di Januari 2019 merupakan yang terendah dalam tiga tahun terakhir. Pengendalian harga pangan diklaim menjadi kunci menekan inflasi di awal tahun.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pengendalian harga sembako menjadi pembeda Januari 2019 dengan tahun sebelumnya. Harga beras yang terkendali menjadi indikator utama inflasi bergerak melandai.

"Inflasi Januari cukup baik dan tidak setinggi tahun lalu. Jadi tahun lalu itu (harga) beras bergejolak, tahun ini tidak," katanya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jumat (1/2/2019).

Baca Juga:
BPS: Neraca Perdagangan Surplus US$3,26 Miliar pada September 2024

Meskipun komoditas utama berhasil dikendalikan, Darmin menyebutkan masih ada pekerjaan rumah bagi pemerintah dalam urusan inflasi. Harga pangan seperti jagung masih bergejolak sejak penghujung tahun.

Hal ini kemudian berimplikasi kepada komoditas lain seperti telur ayam ras. Pasalnya, komoditas jagung jamak digunakan peternak sebagai pakan utama baik untuk petelur maupun peternak pedaging.

Hal tersebut kemudian tercermin dalam data Badan Pusat Statistik (BPS) di mana komponen harga bergejolak menjadi penyumbang utama inflasi. Komponen harga bergejolak mencatat inflasi sebesar 0,97%.

Baca Juga:
Ada Modus Baru Akali Inflasi, Mendagri Minta BPS Jaga Akurasi Data

Angka tersebut merupakan yang tertinggi dibandingkan komponen inti yang sebesar 0,30%. Begitu juga dengan harga diatur pemerintah yang mencatat deflasi 0,12% dan komponen energi yang deflasi sebesar 0,44%.

"Bulanan yang biasanya agak tinggi, kini lumayan lah bagus. Kedepannya, tentu kalau soal pangan kita akan kendalikan supaya inflasi sesuai target 3,5% plus minus 1%," imbuhnya. (Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 15 Oktober 2024 | 12:07 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

BPS: Neraca Perdagangan Surplus US$3,26 Miliar pada September 2024

Selasa, 01 Oktober 2024 | 11:44 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Turun dari Bulan Lalu, BPS: Inflasi September 2024 Capai 1,84 Persen

Minggu, 29 September 2024 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Ada Modus Baru Akali Inflasi, Mendagri Minta BPS Jaga Akurasi Data

Jumat, 27 September 2024 | 16:15 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Wamenkeu Thomas: Turunnya Kelas Menengah Bakal Jadi Perhatian Prabowo

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN