Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto. (foto: DDTCNews)
JAKARTA, DDTCNews – Perkembangan inflasi inti yang terus menurun dalam 2 bulan berturut-turut menunjukkan daya beli masyarakat masih belum mengalami pemulihan di tengah pandemi virus Corona atau Covid-19.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi inti Oktober 2020 hanya 0,04% (mtm), lebih rendah dari September sebesar 0,13% (mtm) dan Agustus sebesar 0,29% (mtm). Secara tahunan, inflasi inti juga melemah dari 2,03% (yoy) pada Agustus menjadi 1,74% (yoy) pada Oktober 2020.
"Inflasi inti ini memang sering menjadi indikator daya beli. Saya tidak bisa memilah berdasarkan klasifikasi masyarakat, tapi secara umum dapat disimpulkan daya beli memang belum pulih," ujar Kepala BPS Suhariyanto, Senin (2/11/2020).
Dia menjelaskan masyarakat yang paling tertekan adalah masyarakat bawah. Hal ini dikarenakan banyak masyarakat pada kelas tersebut dirumahkan oleh pemberi kerja atau mengalami penurunan upah.
Sementara itu, masyarakat menengah atas tercatat masih memiliki daya beli tetapi masih memilih untuk menahan konsumsinya hingga Oktober 2020. Adapun tren inflasi inti yang rendah juga akan memengaruhi pertumbuhan ekonomi.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2020 akan terkontraksi -3% atau lebih dalam. Konsumsi rumah tangga diproyeksikan terkontraksi -4%, sedikit lebih baik dari kuartal II/2020 yang terkontraksi -5,51%.
Di lain pihak, Bank Indonesia (BI) yang setiap kuartal selalu merilis survei proyeksi indikator makroekonomi (SPIME) kali ini memutuskan untuk menunda publikasi proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut.
"Penyajian publikasi SPIME kuartal III/2020 ditunda terkait dengan penyesuaian metodologi serta adanya dampak pandemi COVID-19 terhadap aktivitas responden dan objek survei," tulis BI dalam laman resminya.
SPIME adalah survei kuartalan yang bertujuan untuk memperoleh informasi dini mengenai perkiraan pertumbuhan ekonomi, inflasi, nilai tukar, serta faktor yang mempengaruhi ketiga indikator tersebut. SPIME biasanya dirilis oleh BI dua pekan setelah kuartal yang diproyeksikan berakhir. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.