Kepala BPS Suhariyanto.
JAKARTA, DDTCNews – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis performa Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Desember 2019. Hasilnya, inflasi tahun lalu mencatatkan angka terendah sejak 1999 dan inflasi pertama yang berada di bawah 3% dalam 10 tahun terakhir.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan pada Desember 2019, angka inflasi tercatat sebesar 0,34%. Dengan demikian, secara tahun kalender penuh 2019, angka inflasi mencapai 2,72% atau berada di bawah asumsi dalam APBN 2019 yang sebesar 3,5%.
“Jadi dalam sepuluh tahun terakhir, ini [inflasi] pertama yang di bawah 3%," katanya dalam konferensi pers di Kantor BPS, Kamis (2/1/2020).
Secara berurutan, berdasarkan data BPS, inflasi dari 2018-2009 secara berurutan adalah 3,13%; 3,61%; 3,02%; 3,35%; 8,36%; 8,38%; 4,30%; 3,79%; 6,96%; dan 2,78%. Sementara, inflasi selama 2008 hingga 1999 secara berurutan adalah 11,06%; 6,59%; 6,60%; 17,11%; 6,40%; 5,06%; 10,03%; 12,55%; 9,35%; dan 2,01%.
Kendati data menunjukkan capaian inflasi 2019 terendah sejak 20 tahun terakhir, Suhariyanto mengatakan angka tersebut tidak bisa langsung dibandingkan. Menurutnya, perbandingan hanya bisa dilakukan mulai 2012 karena jumlah komoditas dan bobot yang disurvei sama.
Suhariyanto menyebutkan dari sisi kelompok pengeluaran sepanjang 2019 komponen bahan makanan menjadi penyumbang tertinggi sebesar 0,86%. Kemudian, komponen makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau memberikan andil kedua terbesar sebesar 0,68%.
Bila merujuk inflasi berdasarkan komponen pembentuk, komponen inflasi inti selama 2019 sebesar 3,02%. Kemudian, komponen harga yang diatur pemerintah mengalami inflasi sebesar 0,51% dan komponen harga bergejolak mengalami inflasi tertinggi sebesar 4,3%.
"Untuk harga yang diatur pemerintah pada 2019 memang tidak menyumbang banyak kepada inflasi," paparnya.
Kecuk memberikan catatan khusus untuk komponen inflasi inti Desember 2019 sebesar 0,11% yang merupakan angka paling rendah dalam dua tahun terakhir. Pada Desember 2018, inflasi inti sebesar 0,17% dan pada Desember 2017 inflasi inti sebesar 0,13%.
"Inflasi inti memang agak melambat pada Desember 2019. Kita harus memberikan warning supaya daya beli tetap terjaga karena pergerakannya lebih rendah dari 2018 dan mendekati pola 2017," imbuh Suhariyanto. (kaw)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.