Deputi Bidang Statistik, Distribusi, dan Jasa BPS Setianto. (tangkapan layar Youtube)
JAKARTA, DDTCNews – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi sepanjang 2020 sebesar 1,68%.
Deputi Bidang Statistik, Distribusi, dan Jasa BPS Setianto mengatakan inflasi pada 2020 menjadi yang terendah sepanjang sejarah BPS merilis data indeks harga konsumen (IHK). Adapun inflasi pada Desember 2020 tercatat sebesar 0,45%.
"Inflasi tahunan yang sebesar 1,68% ini terendah sejak BPS merilis angka inflasi kita," katanya melalui konferensi video, Senin (4/1/2021).
Setianto mengatakan laju inflasi sepanjang 2020 sangat rendah, bahkan sempat terjadi deflasi 3 bulan berturut-turut pada Juli hingga September. Memasuki Oktober 2020, mulai terjadi inflasi dan terus meningkat hingga Desember 2020.
Khusus Desember 2020, Setianto menyebut inflasi sebesar 0,45% disebabkan naiknya harga komoditas seperti cabai merah, telur ayam ras, cabai rawit, dan tarif angkutan udara. Setianto mengatakan dari 90 kota yang disurvei BPS, tercatat 87 kota mengalami inflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Gunung Sitoli, yakni sebesar 1,87%. Inflasi terjadi karena kenaikan harga cabai merah dengan andil 0,64%. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Tanjung Selor, yakni sebesar 0,05%.
Sementara itu, masih ada 3 kota yang mengalami deflasi sepanjang 2020. Kota yang mengalami deflasi terbesar adalah Luwuk sebesar 0,26%. Sementara deflasi terendah terjadi di Ambon sebesar 0,07%.
Komponen inti pada Desember 2020 mengalami inflasi sebesar 0,05%. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender atau sepanjang Januari hingga Desember 2020 dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun masing-masing sebesar 1,60%. (kaw)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.