Ilustrasi, Prajurit TNI AU menyiapkan bantuan kemanusiaan yang akan dikirim untuk Palestina di Baseops Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (4/11/2023). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nym.
JAKARTA, DDTCNews - Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) atau Indonesian Aid menyiapkan dana senilai Rp31,9 miliar atau sekitar US$2 juta untuk bantuan kemanusiaan di Palestina.
Direktur Utama Indonesian Aid Tormarbulang Lumbantobing mengatakan bantuan tersebut akan disalurkan dalam bentuk obat-obatan dan alat kesehatan. Rencananya, proses penyaluran bantuan akan dimulai pada pekan depan.
"Nantinya kita kirim dalam bentuk kebutuhan medis berupa obat-obatan dan alat-alat kesehatan yang sekarang ini sangat dibutuhkan oleh warga Palestina," katanya, Minggu (5/11/2023).
Tormarbulang menuturkan bantuan kemanusiaan itu menjadi bentuk komitmen Indonesia membantu Palestina setelah pemberian bantuan tahap pertama sebanyak 51,5 ton yang dikirim kemarin, Sabtu (4/11/2023).
Bantuan tahap pertama yang dikirimkan kemarin tidak hanya berasal dari pemerintah, tetapi juga dari pelaku usaha, LSM, dan beragam unsur masyarakat lainnya.
"Ada yang dari Baznas, dari IHA, dari PMI, dari Kitabisa, dan juga dari pemerintah, TNI, dan Polri. Yang selanjutnya, kita harapkan akan makin banyak bantuan-bantuan dari masyarakat dan dunia usaha," ujar Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemarin.
Sebagai informasi, Indonesian Aid resmi dibentuk seiring dengan diundangkannya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 143/2019.
LDKPI merupakan BLU yang mengelola dana kerja sama pembangunan internasional dan dana hibah kepada pemerintah/lembaga asing sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh menkeu.
Guna melaksanakan tugasnya, Indonesian Aid menyelenggarakan fungsi pelaksanaan pengelolaan dana investasi pemerintah yang dialokasikan pada dana kerja sama pembangunan internasional (endowment fund). (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.