Ilustrasi.
ZURICH, DDTCNews – Pemerintah Swiss berencana untuk mengenakan kembali pajak impor atas kendaraan listrik mulai 2024. Rencana ini menandai berakhirnya insentif pajak impor atas kendaraan listrik yang selama ini dibebaskan.
Awalnya, pemerintah memberikan insentif pajak untuk menarik minat konsumsi masyarakat terhadap kendaraan listrik. Hasilnya, pengguna kendaraan listrik terus meningkat. Dalam perkembangannya, pemerintah memandang insentif tersebut sudah tidak diperlukan lagi.
“Pembebasan itu tidak lagi diperlukan mengingat jumlah mobil listrik terus meningkat. Selain itu, harganya juga sudah mendekati harga mobil dengan mesin pembakaran,” jelas pemerintah, Jumat (7/4/2023).
Seperti dilansir washingtonpost.com, pembebasan pajak impor atas kendaraan listrik menjadi salah satu upaya pemerintah untuk mendukung penggunaan produk tersebut. Pajak impor atas kendaraan dikenakan sebesar 4% dari nilai impor dan bukan harga jual akhir kendaraan.
Dengan pemberian insentif tersebut, Swiss berhasil meningkatkan jumlah impor atas kendaraan listrik setiap tahun. Pada 2018, jumlah kendaraan listrik yang diimpor mencapai 8.000 unit. Kemudian, pada 2022, jumlah kendaraan listrik yang diimpor menjadi 45.000 unit.
Jumlah tersebut menunjukkan peningkatan signifikan karena hampir seperlima dari jumlah kendaraan listrik yang diimpor pada 2018. Menanggapi hal tersebut, pemerintah berencana untuk menghentikan pemberian insentif pajak impor kendaraan listrik mulai 2024.
Dewan Federal menjelaskan langkah ini diperlukan untuk melawan penurunan penerimaan negara dari pajak kendaraan. Selain itu, penghentian pemberian insentif merupakan bagian dari rencana yang lebih luas untuk meningkatkan keuangan publik.
Sebagai informasi, belanja perpajakan yang dikucurkan pemerintah untuk insentif perpajakan tersebut mencapai CHF78 juta pada 2022. Angka tersebut diperkirakan meningkat menjadi sekitar CHF100 juta hingga CHF150 juta pada 2023. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.