DAVOS, DDTCNews – Lembaga Moneter Internasional (IMF) memprediksi kebijakan reformasi pajak Amerika Serikat (AS) akan mendorong pertumbuhan ekonomi global. Namun efek pemangkasan pajak ala Donald Trump ini hanya akan berlangsung untuk jangka pendek.
Rilis ini disampaikan IMF pada forum World Economic Outlook (WEO) di Davos, Swiss pekan ini. Direktur Pelaksanan IMF Christine Lagarde mengatakan ada optimisme perbaikan ekonomi global meski hanya bersifat temporer.
“Ada tanda-tanda menggembirakan dengan pertumbuhan ekonomi pasca krisis keuangan satu dekade lalu,” katanya, Senin (22/1).
Lebih lanjut, angka pertumbuhan ekonomi global diproyeksikan naik 0,2 poin hingga tahun depan. Target pertumbuhan di patok sebesar 3,9%.
Laju pertumbuhan ekonomi global dalam dua tahun ke depan banyak dipengaruhi oleh kebijakan pemangkasan tarif pajak di negeri Paman Sam. Namun, efek ini hanya akan berlangsung pada rentang waktu yang relatif pendek.
“Penurunan ekonomi berikutnya bisa datang lebih cepat dan sulit untuk diprediksi. Pemimpin politik dan pembuat kebijakan harus sadar bahwa momentum ekonomi saat ini tidak mungkin berlangsung lama,” kata penasihat ekonomi IMF Maurice Obstfeld dilansir The Guardian.
Untuk saat ini momentum sedang dipegang oleh pemerintah AS. Lembaga berbasis di Washington itu memperkirakan ekonomi AS akan tumbuh dari 2,3% di tahun 2017 menjadi 2,7% tahun ini. Setelahnya, angka pertumbuhan diprediksi berkisar di angka 2,5% di tahun 2019.
IMF mengatakan bahwa dampak pemotongan pajak AS akan memudar mulai tahun 2022. Hal ini karena insentif pajak bagi perusahaan akan berakhir pada tahun itu. (Amu)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.