JEPANG

Imbas Kenaikan Tarif PPN, Peringkat Daya Saing Pajak Menurun

Muhamad Wildan | Kamis, 15 Oktober 2020 | 14:15 WIB
Imbas Kenaikan Tarif PPN, Peringkat Daya Saing Pajak Menurun

Ilustrasi. (DDTCNews)

TOKYO, DDTCNews – Peringkat daya saing sistem perpajakan Jepang menurun 4 tingkat dari peringkat 22 pada 2019 menjadi peringkat 26 pada 2020.

Berdasarkan catatan Tax Foundation dalam International Tax Competitiveness Index 2020, peningkatan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) dari 8% menjadi 10% menjadi penekan daya saing perpajakan Jepang.

"Setelah ditunda beberapa kali, tarif PPN di Jepang akhirnya meningkat dari 8% menjadi 10%. Selain itu, pembatasan skema interest deduction yang lebih ketat juga diterapkan," tulis Tax Foundation dalam laporannya, dikutip Kamis (15/10/2020).

Baca Juga:
Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

Selain itu, Tax Foundation juga mencatat tiga aspek perpajakan yang turut menekan daya saing perpajakan Jepang. Pertama, ketentuan cost recovery dalam ketentuan perpajakan di Jepang atas investasi dalam bentuk mesin dan bangunan cenderung lemah.

Kedua, Jepang menganut sistem hybrid dalam sistem perpajakannya dan sama sekali tidak memberikan pengecualian pengenaan pajak atas capital gain dari luar negeri.

Ketiga, ketentuan kompensasi kerugian dari suatu tahun pajak yang bisa di-carry over dan menjadi pengurang penghasilan kena pajak tahun selanjutnya cenderung terbatas. Korporasi juga tidak dimungkinkan untuk mengkompensasikan kerugian pada suatu tahun pajak terhadap penghasilan kena pajak pada tahun pajak sebelumnya.

Baca Juga:
Otoritas Ini Usulkan Perubahan Aturan Pencegahan WP ke Luar Negeri

Meski demikian, Tax Foundation mencatat terdapat kelebihan dalam sistem perpajakan Jepang. Meski tarif PPN meningkat dari 8% menjadi 10%, basis PPN Jepang tergolong luas dan bisa menjaga penerimaan negara.

Ketentuan pajak korporasi dan PPN di Jepang juga relatif lebih sederhana bila dibandingkan dengan negara-negara Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) lainnya.

Tax Foundation juga memberikan catatan positif atas pajak penghasilan orang pribadi berupa dividen. Tarif pajak dividen Jepang yang dikenakan atas orang pribadi hanya sebesar 20,3%, di bawah rata-rata tarif pajak dividen negara-negara OECD sebesar 23,9%. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:30 WIB KOTA BATAM

Ada Pemutihan, Pemkot Berhasil Cairkan Piutang Pajak Rp30 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Bagaimana Cara Peroleh Diskon 50 Persen Listrik Januari-Februari 2025?