Ilustrasi. (IAI KAPj)
JAKARTA, DDTCNews – Memasuki tahun 2018, reformasi pajak menjadi agenda utama Kementerian Keuangan. Salah satu agendanya ialah untuk memperbaiki performa penerimaan pajak yang selalu meleset dari target dalam beberapa tahun terakhir.
Ditambah lagi dengan agenda politik nasional yang mulai semarak tahun ini dengan perhelatan Pilkada serentak. Lalu bagaimana nasib reformasi pajak dan arah kebijakan pajak di tahun politik ini?
Menjawab pertanyaan itu, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Kompartemen Akuntan Pajak (KAPj) mencoba membedah arah kebijakan pajak di tahun politik melalui acara 'IAI KAPj Goes to Campus' dengan tema 2018 Taxation Outlook Policy. Bukan hanya soal kebijakan namun seluruh dimensi soal pajak akan dibahas pada diksusi ini.
Acara tersebut akan dihelat di Auditorium LPM FEB Universitas Indonesia pada Kamis, 1 Februari 2018. Rencananya acara akan dihelat mulai pukul 08.00 WIB hingga 12.00 WIB.
Sejumlah tokoh kunci dalam kebijakan pajak tanah air akan hadir dalam acara ini. Dirjen Pajak Kementerian Keuangan Robert Pakpahan akan hadir memberikan keynote speech. Selain itu, opening speech akan disampaikan oleh Ketua Dewan Pengurus Nasional IAI Mardiasmo.
Diskusi panel akan diisi oleh empat narasumber kunci yaitu Direktur Perpajakan Internasional Ditjen Pajak John Hutagaol, Managing Partner Danny Darussalam Tax Center (DDTC) Darussalam, Akademisi/IAI KAPj Waluyo dan Partner SF Consulting/IAI KAPj Ratna Febrina.
Selama gelaran diskusi panel ini peran moderator dilakukan oleh Christine Tjen yang merupakan Wakil Kepala Bidang Administrasi dan Keuangan LPM FEB UI. Diskusi akan ditutup dengan closing remarks dari Ketua Dewan Konsultatif IAI KAPj Pontas Pane.
Peserta yang berminat dapat melakukan registrasi di sini: tinyurl.com/yam3fyd7. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi ke nomor telepon (021) 3190 4232 atau email di [email protected].(Amu)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.