INGGRIS

Harga Migas Merosot, Perusahaan Energi Minta Windfall Tax Dihentikan

Vallencia | Minggu, 02 April 2023 | 10:00 WIB
Harga Migas Merosot, Perusahaan Energi Minta Windfall Tax Dihentikan

Ilustrasi.

LONDON, DDTCNews – Asosiasi perusahaan energi meminta pemerintah Inggris untuk menghapus pengenaan windfall tax menyusul tren harga minyak dan gas (migas) yang terus merosot.

Asosiasi Perdagangan Offshore Energies UK menjelaskan harga migas di Inggris sudah mengalami penurunan. Dengan kondisi demikian, pemerintah sudah sewajarnya menghapus windfall tax atas perusahaan energi.

"Ketika harga turun, wajar jika windfall tax harus dihapuskan,” sebut asosiasi seperti dilansir bbc.com, Minggu (2/4/2023).

Baca Juga:
Catat! Pengkreditan Pajak Masukan yang Ditagih dengan SKP Tak Berubah

Sebagai informasi, windfall tax merupakan pajak yang dipungut pemerintah terhadap industri tertentu ketika kondisi ekonomi memungkinkan industri tersebut untuk mendapatkan keuntungan di atas rata-rata. Simak Apa itu Windfall Tax?.

Pada 2021, harga migas melonjak signifikan. Perusahaan energi mengalami keuntungan yang luar biasa seiring dengan kenaikan harga migas. Oleh karenanya, pemerintah memutuskan untuk mengenakan windfall tax atas perusahaan energi pada 2022.

Kini, harga migas sudah menurun jauh dari level tertingginya. Melihat kondisi tersebut, perusahaan energi meminta pemerintah untuk menghapus windfall tax.

Baca Juga:
Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Chief Executive Offshore Energies UK David Whitehouse menuturkan kebijakan windfall tax telah merusak kepercayaan investor untuk berinvestasi jangka panjang terhadap sektor energi di Inggris.

"Jika pajak [windfall tax] ini diubah, karena kondisi dan harga telah berubah, itu akan menjadi langkah positif yang akan memulai membangun kembali kepercayaan," tuturnya.

Dia menambahkan penghapusan windfall tax akan memacu perusahaan untuk berinvestasi di industri energi Inggris dan teknologi baru. Namun, di sisi lain, Departemen Keuangan bersikeras akan tetap meninjau semua kebijakan pajak terlebih dahulu.

Baca Juga:
Apa Itu Barang Tidak Kena PPN serta PPN Tak Dipungut dan Dibebaskan?

Departemen Keuangan menyebutkan windfall tax telah menyebabkan keseimbangan antara pendanaan biaya hidup dari keuntungan berlebih. Selain itu, makin banyak investasi ke perusahaan di Inggris justru akan memperkecil penerimaan pajak.

"Semakin banyak investasi yang dilakukan perusahaan ke Inggris, semakin sedikit pajak yang akan mereka bayarkan,” jelas Departemen Keuangan. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra