KEBIJAKAN PEMERINTAH

Hadapi El Nino, Jokowi Pasang 20.000 Pompa di Daerah Produsen Beras

Muhamad Wildan | Jumat, 14 Juni 2024 | 14:00 WIB
Hadapi El Nino, Jokowi Pasang 20.000 Pompa di Daerah Produsen Beras

Petani bersama anggota Babinsa menggunakan mesin pompa untuk mendistribusikan air ke lahan sawah yang baru ditanami padi terdampak kekeringan di desa Lamtado, Kecamatan Darul Kamal, kabupaten Aceh Besar, Aceh, Jumat (14/6/2024). ANTARA FOTO/Ampelsa/foc.

JAKARTA, DDTCNews - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku telah memerintahkan Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk memasang sekitar 20.000 pompa di daerah-daerah produsen pangan.

Menurut Jokowi, pompa-pompa tersebut diperlukan untuk mengairi sawah-sawah di musim kering pada pertengahan tahun ini. Pemasangan pompa dilakukan Kementan dan Kementerian PUPR dengan bantuan TNI.

"Kita pasang di daerah-daerah yang memiliki produksi utamanya beras. Bukan hanya beras, tapi utamanya beras. Pompa dari sungai, naikkan ke atas untuk mengairi sawah baik sungai besar, sedang, maupun kecil. Semua manfaatkan air, jangan biarkan air terus masuk ke laut," ujar Jokowi, Jumat (14/6/2024).

Baca Juga:
Inflasi Diekspektasikan Rendah, BI Pangkas Suku Bunga Acuan Jadi 5,75%

Jokowi mengatakan sudah ada beberapa pompa yang sudah dikirimkan ke daerah-daerah. Contohnya, sudah ada sekitar 1.400 pompa yang dikirimkan ke Jawa Tengah.

"Akan saya cek di lapangan sehingga betul-betul saat kering karena El Nino nanti di beberapa wilayah pada Juli, Agustus, September, Oktober, kita siap, sehingga produksi tidak turun. Itu goal-nya," ujar Jokowi.

Jokowi mengatakan pemerintah memang telah membangun banyak bendungan dan waduk dalam rangka memitigasi kekurangan air di berbagai daerah. Namun, pemasangan pompa tetap diperlukan untuk memastikan air yang dikumpulkan bisa dialirkan hingga ke sawah.

Baca Juga:
Sama Persis dengan Target di UU, APBN 2024 Defisit 2,29 Persen PDB

"Harus ada saluran primer, irigasi sekunder, irigasi tersier, sehingga sampai betul ke sawah dan meningkatkan produksi, yang sebelumnya hanya 1 kali panen menjadi 3 kali panen. Ini yang akan menjaga inflasi kita tidak naik," ujar Jokowi.

Untuk diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi tahunan pada Mei 2024 hanya sebesar 2,84% (yoy). Meski inflasi umum tercatat rendah, BPS mencatat inflasi komponen harga pangan bergejolak (volatile food) masih relatif tinggi. Inflasi komponen volatile food pada Mei 2024 tercatat mencapai 8,14% (yoy), sedikit lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 9,63% (yoy). (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 15 Januari 2025 | 16:25 WIB KEBIJAKAN MONETER

Inflasi Diekspektasikan Rendah, BI Pangkas Suku Bunga Acuan Jadi 5,75%

Senin, 06 Januari 2025 | 10:39 WIB KINERJA APBN 2024

Sama Persis dengan Target di UU, APBN 2024 Defisit 2,29 Persen PDB

Minggu, 05 Januari 2025 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Selama 6 Bulan, 16 Juta Keluarga Bakal Terima Bantuan Pangan Beras

Sabtu, 04 Januari 2025 | 12:30 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Normalisasi Harga Pangan Diklaim Jadi Sebab Rendahnya Inflasi 2024

BERITA PILIHAN
Jumat, 24 Januari 2025 | 19:15 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sri Mulyani Targetkan Aturan Insentif Fiskal 2025 Rampung Bulan Ini

Jumat, 24 Januari 2025 | 19:00 WIB PMK 136/2024

Beban Pajak Minimum Global Bisa Ditekan dengan SBIE, Apa Itu?

Jumat, 24 Januari 2025 | 18:30 WIB RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa Pajak atas Biaya Overhead dari Luar Negeri

Jumat, 24 Januari 2025 | 18:10 WIB DDTC ACADEMY - INTENSIVE COURSE

Dibuka! Batch Terbaru Pelatihan Intensif Transfer Pricing DDTC Academy

Jumat, 24 Januari 2025 | 18:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Masyarakat Nonpeserta BPJS Bisa Ikut Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Jumat, 24 Januari 2025 | 17:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sri Mulyani: Pajak Minimum Global Bikin Iklim Investasi Lebih Sehat

Jumat, 24 Januari 2025 | 15:30 WIB PROFIL PERPAJAKAN KONGO

Seputar Aturan Perpajakan Kongo, PPN-nya Pakai Skema Multi-Tarif

Jumat, 24 Januari 2025 | 14:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Hadiri Acara WEF, Trump Tawarkan Tarif Pajak 15 Persen untuk Investor