HUNGARIA

Genjot Daya Beli, Tarif PPN atas Bahan Pangan Dipangkas

Redaksi DDTCNews | Kamis, 15 Februari 2018 | 15:18 WIB
Genjot Daya Beli, Tarif PPN atas Bahan Pangan Dipangkas

BUDAPEST, DDTCNews – Pemerintah Hungaria berencana memangkas tarif pajak pertambahan nilai (PPN) pada bahan makanan tertentu pada 2018 guna mendorong pertumbuhan sektor pertanian domestik dan mengurangi harga pangan.

Dalam rilis Kementerian Pertanian Hungaria mengungkapkan pemotongan PPN tambahan pada makanan ini mengikuti langkah sebelumnya yaitu pemangkasan PPN terhadap jeroan daging babi dan ikan dari 27% menjadi 5% sejak 1 Januari 2018.

“Tujuan utama pemerintah adalah memajaki jenis bahan makanan pokok dengan tarif PPN serendah mungkin. Kebijakan ini mungkin akan terus berlanjut,” demikian dilansir Kementerian Pertanian Hungaria, Selasa (13/2).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Pemerintah Hungaria telah mengurangi tarif PPN pada sejumlah produk makanan lainnya dalam beberapa tahun belakangan. Dalam Anggaran Pemerintah 2017, menyebutkan bahan makanan seperti susu, telur dan unggas ditambahkan ke dalam daftar produk yang memenuhi syarat untuk dikenakan PPN senilai 5%.

PPN atas pelayanan restoran pun berkurang dari 27% menjadi sekitar 18% terhitung 1 Januari 2017, kemudian kembali diturunkan secara signifikan hingga hanya 5% pada 1 Januari 2018.

Pemotongan PPN tahap terakhir yang dilakukan oleh Pemerintah Hungaria berhasil mengamankan anggaran konsumsi tangga keluarga dari HUF35 ribu menjadi HUF20 ribu atau setara US$157 per tahun.

Kementerian Pertanian menyatakan melalui pemangkaan tarif ini dapat memberi keuntungan bagi masyarakat Hungaria dengan meningkatnya konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat terhadap makanan pokok. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

Jumat, 18 Oktober 2024 | 19:05 WIB KEBIJAKAN PAJAK

DPR Sebut Penundaan Kenaikan PPN 12% Bisa Bangkitkan Kelas Menengah

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN