THAILAND

Ekstensifikasi, Otoritas Pajak Incar 500.000 Youtuber

Dian Kurniati | Senin, 16 November 2020 | 11:08 WIB
Ekstensifikasi, Otoritas Pajak Incar 500.000 Youtuber

Ilustrasi. (DDTCNews)

BANGKOK, DDTCNews – Guna mendongkrak penerimaan pajak, otoritas pajak Thailand terus melakukan ekstensifikasi wajib pajak di antaranya dengan membidik para influencer, youtuber, dan pekerja lepas.

Dirjen Departemen Pendapatan Ekniti Nitithanprapas mengatakan otoritas menargetkan penambahan 500.000 wajib pajak yang berasal dari kalangan youtuber. Menurutnya, ekstensifikasi wajib pajak itu akan menambah penerimaan pajak setelah pandemi Covid-19.

"Perluasan basis pajak penghasilan orang pribadi bertujuan untuk menciptakan keadilan dalam sistem perpajakan karena masih banyak masyarakat yang tidak dikenakan pajak atas penghasilan," katanya, dikutip Senin (16/11/2020).

Baca Juga:
Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

Otoritas berencana menjalankan dua strategi untuk memperbesar jumlah wajib pajak. Pertama, mengizinkan individu mengajukan laporan kepada otoritas jika menemukan seseorang atau operator bisnis tidak dikenakan pajak yang sesuai.

Kedua, otoritas akan menggunakan analitik data melalui sistem informasi untuk menyelidiki duplikasi pelaporan pajak. Menurutnya, semua wajib pajak harus membayar pajak dengan jumlah yang benar kepada negara.

Berdasarkan data terbaru dari Departemen Pendapatan, tercatat sebanyak 9,55 juta wajib pajak orang pribadi sudah terdaftar dalam sistem pajak tahun fiskal 2020. Data tersebut naik 250.000 orang dari realisasi tahun fiskal 2019.

Baca Juga:
Ramai Lapor ke Otoritas, WP di Negara Ini Muak dengan Tax Evasion

Dari 9,55 juta data wajib pajak, ada 3,3 juta orang yang memiliki pendapatan bulanan di atas 25.000 baht atau Rp11,7 juta yang menjadi ambang batas penghasilan kena pajak. Lalu, 6,25 juta wajib pajak lainnya masuk daftar penghasilan tidak kena pajak.

Selain itu, lanjut Ekniti, departemen juga berencana untuk memperluas basis pajak penghasilan badan karena saat ini hanya terdapat 450.000 pelaku usaha yang membayar pajak. Saat ini, bisnis yang telah terdaftar di Kementerian Perdagangan sekitar 600.000.

"Departemen menargetkan untuk memasukkan 150.000 bisnis yang tersisa dalam daftar wajib pajak badan pada tahun ini," ujarnya seperti dilansir bangkokpost.com.

Pada tahun fiskal 2021, otoritas pajak menargetkan pendapatan pajak senilai 2,085 triliun baht atau setara dengan Rp978,28 triliun. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Minggu, 20 Oktober 2024 | 14:00 WIB HONG KONG

Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN