Ilustrasi. (DDTCNews)
BUKARES, DDTCNews – Perusahaan konsultan, Ernst & Young (EY) menyarankan Pemerintah Rumania untuk selektif mengejar penerimaan pajak dari korporasi di tengah upaya memulihkan perekonomian nasional.
Partner Pajak dan Litigasi EY Rumania Mihaela Mitroi mengatakan penetapan kebijakan relaksasi oleh pemerintah pada tahun depan tidaklah mudah. Apalagi, defisit anggaran Rumania terbilang tinggi di kawasan Eropa, sekitar 4,7% pada 2019.
"Anda bisa lihat dengan mudah pemerintah di Eropa tidak menggunakan kenaikan tarif pajak untuk pemulihan ekonomi. Pengenaan pajak baru hanya terbatas pada pajak karbon, pajak digital, atau pajak atas transaksi keuangan," katanya dikutip Jumat (6/11/2020).
Untuk mendukung pemulihan ekonomi, lanjut Mitroi, Romania membutuhkan pembayar pajak yang sehat secara ekonomi. Meski begitu, dampak pandemi Covid-19 kepada sektor perekonomian masih terasa, sehingga dukungan pemerintah masih diperlukan.
Pada saat bersamaan, pemerintah juga memiliki pekerjaan untuk mengurangi ketimpangan ekonomi dan memperbaiki kinerja defisit anggaran. Alhasil, proses pemulihan ekonomi nasional menjadi tidak mudah.
Oleh karena itu, Mitroi menilai agenda mengamankan penerimaan negara tahun depan bisa dilakukan pemerintah secara selektif kepada perusahaan yang memiliki kapasitas membayar pajak. Hal yang sama juga berlaku saat memberikan insentif pajak dan belanja sosial.
"Pemerintah pada gilirannya harus mendukung perusahaan untuk bertahan dengan bantuan negara dan insentif pajak. Proses pemulihan ekonomi ini semua bergantung kepada keberhasilan kemitraan itu [pemerintah-dunia usaha]," imbuhnya seperti dilansir business-review.eu. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.