KOTA BANDUNG

Duh, Pandemi Jadi Kendala Pencapaian Target PAD

Redaksi DDTCNews | Kamis, 21 Januari 2021 | 17:53 WIB
Duh, Pandemi Jadi Kendala Pencapaian Target PAD

Ilustrasi. 

BANDUNG, DDTCNews – Pemkot Bandung, Jawa Barat menyatakan upaya pengamanan target pendapatan asli daerah (PAD) pada tahun ini masih penuh tantangan.

Kepala Badan Pengelola Pendapatan Daerah (BPPD) Iskandar Zulkarnain mengatakan target PAD 2021 dipatok senilai Rp2,7 triliun. Menurutnya, nilai tersebut sama dengan target PAD 2020 dalam APBD murni sebelum direvisi.

"Situasi pandemi yang belum diketahui akhirnya masih menjadi kendala utama untuk mencapai target PAD 2021," katanya, dikutip pada Kamis (21/1/2021).

Baca Juga:
Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Iskandar memaparkan tantangan dalam pengumpulan PAD terlihat pada tahun lalu dengan realisasi 92,9% dari target. Pada tahun lalu, sambungnya, pemkot tidak mencapai target penerimaan PAD meskipun nilainya sudah diturunkan menjadi Rp1,7 triliun.

Menurut dia, pandemi Covid-19 membuat sektor usaha yang menjadi andalan penerimaan pajak daerah tertekan. Kondisi ini dipengaruhi adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Sektor andalan itu berkaitan dengan kegiatan jasa pariwisata seperti perhotelan, restoran, dan hiburan.

Namun, Iskandar tetap optimistis BPPD Kota Bandung mampu menjawab tantangan. Kondisi ekonomi yang mulai membaik dan proses vaksinasi yang berjalan diharapkan mampu meningkatkan kegiatan ekonomi Kota Kembang. Hal ini pada gilirannya mampu meningkatkan penerimaan pajak pemkot.

Baca Juga:
Pemeriksa dan Juru Sita Pajak Perlu Punya Keterampilan Sosial, Kenapa?

"Kami sih harus optimistis bahwa di 2021 harusnya kondisi perekonomian merangkak naik, tapi naiknya seperti apa kan itu yang harus dikaji. Nanti vaksin segera tersebar di masyarakat. Mengenai ekonomi juga sudah mulai bergerak. Mudah-mudahan dari sisi pajak meningkat lagi," terangnya.

Iskandar menambahkan salah satu fokus utama BPPD pada tahun ini adalah meningkatkan kepatuhan pembayaran pajak daerah. Fokus kepatuhan tersebut berlaku untuk jenis pajak strategis, seperti pajak bumi dan bangunan pedesaan perkotaan (PBB-P2) dan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB).

"PBB dan BPHTB terganggu juga. Karena pendapatan masyarakat yang turun, kemampuan masyarakat untuk membayar menjadi masalah juga. Karena dari sisi kepatuhan masyarakat untuk bayar pajak saja biasanya 79% sekarang jadi 69%," imbuhnya seperti dilansir prfmnews.pikiran-rakyat.com. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 10:00 WIB KOTA PONTIANAK

Semarakkan HUT ke-253, Pemda Adakan Program Pemutihan Denda PBB-P2

Senin, 21 Oktober 2024 | 11:00 WIB KOTA BALIKPAPAN

Apresiasi Pembayar Pajak, Pemkot Beri Hadiah Sepeda Motor hingga Umrah

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN