SWEDIA

Dorong Bisnis Startup, Tarif Pajak Akan Dipangkas

Redaksi DDTCNews | Kamis, 14 September 2017 | 11:25 WIB
Dorong Bisnis Startup, Tarif Pajak Akan Dipangkas

Ilustrasi. (Foto: blog.iconesia.com)

STOCKHOLM, DDTCNews – Pemerintah Swedia berencana memasukkan sejumlah strategi pajak dalam anggaran keuangan 2018, salah satunya dengan mengusulkan pemotongan tarif pajak bagi usaha kecil menengah (UKM) dan perusahaan pemula atau startup.

Menteri Keuangan Swedia Magdalena Andersson mengatakan perusahaan kecil yang baru didirikan mengaku kesuliatan untuk menawarkan gaji yang kompetitif lantaran masih tingginya beban yang harus ditanggung. Pemberian keringanan pajak ini diharapkan dapat mendorong perusahaan tersebut dapat bertahan di Swedia.

“Swedia ingin menjadi pusat bagi pengusaha startup dan menambah jumlah usaha kecil menegah (UKM) dengan adanya usulan perubahan Undang-Undang Perpajakan di negara ini,” tuturnya, Rabu (13/9).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Magdalena menambahkan proposal pemotongan tarif pajak bagi UKM dan perusahaan startup akan dirilis akhir bulan ini. Jika disetujui, lanjutnya, akan mulai berlaku efektif pada 1 Januari 2018. Kementerian Keuangan memperkirakan rencana pemotongan tarif pajak ini akan mengurangi jumlah penerimaan sekitar US$250 juta atau Rp3,3 triliun.

Berdasarkan usulan tersebut, dilansir dalam tax-news.com, pemotongan tarif pajak akan diberikan untuk UKM dan startup yang mempekerjakan karyawan pertamanya. Hal ini bertujuan untuk membantu perusahaan startup yang berjuang memenuhi standar upah yang berlaku untuk menarik pekerja terampil.

Sementara itu, Spotify salah satu startup paling terkenal di Swedia mengaku aturan pajak yang berlaku saat ini di Swedia dinilai kurang menguntungkan bagi pelaku startup, hal ini yang menjadi pemicu Spotify untuk memindahkan sebagian bisnisnya dari Swedia.

Pendiri Spotify Martin Lorentzon dan Daniel Ek mengamati bahwa aspek-aspek tertentu dari lingkungan peraturan, khususnya aturan perpajakan membuat perusahaan startup sulit untuk berkembang di Swedia.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 16:00 WIB KEPATUHAN PAJAK

Punya Usaha Kecil-kecilan, Perlu Bayar Pajak Enggak Sih?

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN