PPN PMSE

DJP Bakal Atur Mekanisme Pengkreditan PPN PMSE

Muhamad Wildan | Jumat, 26 Juni 2020 | 10:17 WIB
DJP Bakal Atur Mekanisme Pengkreditan PPN PMSE

Gedung Ditjen Pajak. (DDTCNews)

JAKARTA, DDTCNews—Ditjen Pajak (DJP) akan mengatur mekanisme pengkreditan PPN perdagangan melalui sistem elektronik (PMSE) untuk mengakomodir hak pengusaha kena pajak (PKP) yang memanfaatkan produk digital tersebut.

Direktur Peraturan Perpajakan I DJP Arif Yanuar mengatakan pihaknya sedang menyusun Peraturan Dirjen (Perdirjen) Pajak yang di dalamnya akan mengatur bukti pungut seperti apa yang kedudukannya dipersamakan dengan faktur pajak.

"Bukti pungut yang dapat dikreditkan kami atur bahwa yang kedudukannya disetarakan dengan faktur pajak adalah bukti pungut menyertakan nama dan NPWP pembeli atau email yang terdaftar di DJP. Ini agar hak pengkreditan tidak hilang," ujar Arif, Jumat (26/6/2020).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Apabila bukti pungut tidak mencantumkan nama dan NPWP pembeli ataupun email yang terdaftar di DJP, Arif menerangkan DJP juga akan tetap berupaya untuk mengakomodasi hal tersebut.

"Kita mencoba untuk menjaga hak pembeli PKP dalam memperoleh hak pengkreditan pembelian BKP/JKP dari luar negeri ini dengan mengakomodasi dokumentasi pada transaksi digital tersebut," tuturnya.

Lebih lanjut, apabila ternyata wajib pajak menyetorkan PPN sebanyak dua kali, yakni menyetor PPN yang dipungut oleh pemungut PPN PMSE dan menyetor PPN-nya sendiri sesuai dengan ketentuan lama, DJP akan mengatur mekanisme pengembalian PPN yang dibayar dua kali tersebut.

Baca Juga:
DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Sesuai dengan pasal 7 Peraturan Menteri Keuangan No. 48/2020, pemungut PPN PMSE wajib membuat bukti pungut PPN atas PPN yang dipungut dari konsumen dalam pemanfaatan barang kena pajak (BKP) tidak berwujud atau jasa kena pajak (JKP) dari luar daerah pabean.

Bukti pungut PPN berupa commercial invoice, billing, order receipt, atau dokumen sejenis yang didalamnya menyebutkan pemungutan PPN dan telah dilakukan pembayaran. Ketentuan mengenai bukti pungut ini akan diatur lewat pedoman yang diterbitkan Dirjen Pajak.

Terdapat empat jenis pelaku usaha PMSE yang berpotensi ditunjuk sebagai pemungut PPN PMSE yakni pedagang luar negeri, penyedia jasa luar negeri, penyelenggara PMSE luar negeri, dan penyelenggara PMSE dalam negeri. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN