ADMINISTRASI PAJAK

Ditjen Pajak Bakal Siapkan Sarana untuk Aktifkan NIK Menjadi NPWP

Muhamad Wildan | Minggu, 07 November 2021 | 06:00 WIB
Ditjen Pajak Bakal Siapkan Sarana untuk Aktifkan NIK Menjadi NPWP

Ilustrasi.

DENPASAR, DDTCNews - Ditjen Pajak (DJP) berencana menyiapkan sarana atau saluran bagi wajib pajak untuk mengaktifkan nomor induk kependudukan (NIK) sebagai nomor pokok wajib pajak (NPWP).

Direktur Peraturan Perpajakan I DJP Hestu Yoga Saksama mengatakan secara administratif NIK akan menjadi NPWP ketika NIK tersebut diaktifkan. Bila wajib pajak sudah berpenghasilan, NIK bisa diaktifkan sebagai NPWP.

"Misalkan saya sudah selesai kuliah, kemudian saya bekerja. Saya punya NIK, datanya sudah ada di DJP, tetapi belum aktif sebagai NPWP. Itu saya lapor sendiri ke DJP, nanti akan ada sarananya," ujar Yoga, dikutip pada Minggu (7/11/2021).

Baca Juga:
Kanal Pakpol DDTCNews Ditutup: 576 Konten Telah Diakses 1,78 Juta Kali

Bila wajib pajak yang diketahui telah berpenghasilan ternyata masih belum ber-NPWP, DJP bisa saja melakukan aktivasi NIK sebagai NPWP atas wajib pajak tersebut tanpa harus menunggu wajib pajak mengajukan permohonan.

"Dari data misal wajib pajak NIK-nya tidak aktif, tetapi sudah berpenghasilan Rp100 juta. Nah, kami akan aktifkan NIK-nya dan KPP mengimbau wajib pajak tersebut untuk lapor SPT dan membayar pajak," jelas Yoga.

Dengan demikian, sambungnya, NIK akan diaktifkan menjadi NPWP hanya kepada mereka yang telah berpenghasilan dan seharusnya memenuhi kewajiban perpajakannya.

Baca Juga:
DJP: Restitusi Bakal Bisa Dicairkan ke Rekening atau Deposit Pajak WP

Seperti diketahui, ketentuan penggunaan NIK sebagai NPWP diatur pada Pasal UU KUP yang diubah dengan UU HPP. Dalam Pasal 2 ayat (1a) UU KUP yang dimuat dalam UU HPP disebutkan, NPWP bagi wajib pajak orang pribadi yang merupakan penduduk Indonesia menggunakan NIK.

Lalu, Pasal 2 ayat (10) UU HPP memberikan mandat kepada menteri dalam negeri untuk memberikan data kependudukan dan data balikan dari penggunanya kepada menteri keuangan. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Jumat, 25 Oktober 2024 | 22:15 WIB HUT KE-17 DDTC

Buku Gagasan Perpajakan Prabowo-Gibran, Wadah Kegelisahan Soal Pajak

Jumat, 25 Oktober 2024 | 22:08 WIB HUT KE-17 DDTC

Kontributor Luar Negeri Beri Testimoni terkait Buku Gagasan Perpajakan

Jumat, 25 Oktober 2024 | 21:30 WIB HUT KE-17 DDTC

Untuk Kontributor, DDTC Bagikan Buku Gagasan Perpajakan Prabowo-Gibran

Jumat, 25 Oktober 2024 | 21:15 WIB HUT KE-17 DDTC

DDTC Berikan Penghargaan untuk Pemenang Lomba dan Kontributor Buku

Jumat, 25 Oktober 2024 | 21:00 WIB HUT KE-17 DDTC

Kabinet Baru Perlu Baca Buku Gagasan Perpajakan untuk Prabowo-Gibran

Jumat, 25 Oktober 2024 | 20:39 WIB HUT KE-17 DDTC

Buku Gagasan Perpajakan Ini Layak Jadi Pertimbangan Pemerintah Baru

Jumat, 25 Oktober 2024 | 20:04 WIB HUT KE-17 DDTC

Digelar, Temu Kontributor Buku Gagasan Perpajakan untuk Prabowo-Gibran

Jumat, 25 Oktober 2024 | 17:00 WIB KAMUS PERPAJAKAN

Update 2024, Apa itu Wilayah Pengembangan Industri (WPI)?

Jumat, 25 Oktober 2024 | 15:00 WIB CORETAX SYSTEM

DJP: Restitusi Bakal Bisa Dicairkan ke Rekening atau Deposit Pajak WP