LEBARAN

Denda Keterlambatan Setor Pajak Penghasilan Dihapus

Redaksi DDTCNews | Jumat, 31 Mei 2019 | 17:25 WIB
Denda Keterlambatan Setor Pajak Penghasilan Dihapus

Ilustrasi gedung DJP.

JAKARTA, DDTCNews – Ditjen Pajak (DJP) menghapus sanksi administrasi keterlambatan penyetoran atas pemotongan atau pemungutan pajak penghasilan (PPh) yang jatuh tempo pada saat cuti bersama dan libur Idulfitri tahun ini.

Kebijakan ini diatur dalam Keputusan Dirjen Pajak No. KEP-486/PJ/2019. Dalam beleid yang ditetapkan pada 31 Mei 2019 oleh Dirjen Pajak Robert Pakpahan ini, pemerintah menerapkan beberapa kebijakan perpajakan terhadap penyetoran atas pemotongan atan pemungutan PPh.

“Bahwa jatuh tempo kewajiban penyetoran … yang terjadi dalam/setelah hari libur nasional dan cuti bersama Hari Raya Idulfitri 1440 Hijriyah dapat meningkatkan beban administrasi wajib pajak dan tempat pembayaran pajak,” demikian salah satu pertimbangan terbitnya beleid itu, seperti dikutip pada Jumat (31/5/2019).

Baca Juga:
Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Beberapa kebijakan yang diambil antara lain, pertama, penghapusan sanksi administrasi terhadap keterlambatan penyetoran pajak untuk masa pajak Mei 2019 yang dilakukan pada 11—12 Juni 2019. Penyetoran tersebut atas pemotongan PPh pasal 4 ayat (2), pasal 15, pasal 21, pasal 23, dan pasal 26 atau atas pemungutan PPh pasal 22 yang pemungutannya dilakukan wajib pajak badan tertentu.

Kedua, penghapusan sanksi administrasi terhadap keterlambatan penyetoran atas pemungutan PPh pasal 22 oleh bendahara pengeluaran yang jatuh tempo pada 1—10 Juni 2019 dan disetorkan pada 11—12 Juni 2019.

Adapun penghapusan sanksi administrasi kedua kelompok tersebut dilakukan tanpa menerbitkan Surat Tagihan Pajak (STP). Jika telah diterbitkan STP, Kepala Kanwil DJP secara jabatan menghapuskan sanksi administrasi berdasarkan ketentuan pasal 36 ayat (1) huruf a Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (UU KUP). (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Senin, 21 Oktober 2024 | 14:32 WIB CORETAX SYSTEM

Urus Pemeriksaan Bukper: Coretax Bakal Hadirkan 4 Fitur Baru

Minggu, 20 Oktober 2024 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Hapus NPWP yang Meninggal Dunia, Hanya Bisa Disampaikan Tertulis

Minggu, 20 Oktober 2024 | 08:00 WIB CORETAX SYSTEM

Gencar Edukasi, DJP Harap Pegawai Pajak dan WP Terbiasa dengan Coretax

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN