KINERJA FISKAL

Defisit Anggaran Melebar, Ini Realisasi Final APBN 2019

Redaksi DDTCNews | Selasa, 07 Januari 2020 | 11:00 WIB
Defisit Anggaran Melebar, Ini Realisasi Final APBN 2019

Menteri keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers, Selasa (7/1/2020). 

JAKARTA, DDTCNews – Kinerja penerimaan yang kembali lesu di tengah masih cukup besarnya belanja negara membuat realisasi defisit anggaran pada 2019 tercatat kembali lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Hal ini terlihat dari paparan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat menggelar konferensi pers terkait realisasi APBN 2019 pada hari ini, Selasa (7/1/2020). Kendati demikian, pelaksanaan APBN 2019 dinilai berjalan cukup baik sebagai salah satu instrumen untuk menstimulus perekonomian.

“Tekanan pendapat negara menghalami tekanan, belanja negara relatif terjaga, maka defisit keseimbangan primer mengalami kenaikan. Defisit anggaran APBN 2019 sebesar Rp353 triliun, lebih besar dari target,” kata Sri Mulyani.

Baca Juga:
Kemenkeu Era Prabowo Tak Lagi Masuk di Bawah Koordinasi Menko Ekonomi

Kendati tercatat mengalami pertumbuhan bila dibandingkan tahun sebelumnya, realisasi penerimaan dan belanja negara pada 2019 tercatat memiliki persentase terhadap target yang lebih rendah. Khusus untuk perpajakan, realisasinya mencapai Rp1.545,3 triliun atau 86,5% dari target. Berikut perincian realisasi APBN 2019.

POS 2018 (audited) 2019 (unaudited)
Nilai (Rp Triliun) Persentase Terhadap Target (%) Nilai (Rp Triliun) Persentase Terhadap Target (%)
PENDAPATAN NEGARA 1.943,67 102,58 1.957,2 90,4
Perpajakan 1.518,78 93,86 1.545,3 86,5
PNBP 403,32 148,61 405,0 107,1
Hibah 15,56 1.300,47 6,8 1.560,7
BELANJA NEGARA 2.213,11 99,66 2.310,2 93,9
Pemerintah Pusat 1.455,32 100,06 1.498,9 91,7
Transfer ke Daerah & Dana Desa 757,79 98,91 811,3 98,1
(DEFISIT)/SURPLUS (269,44) 82,67 (353,0) 119,3
% TERHADAP PDB 1,81 2,2
PEMBIAYAAN NETO 305 93,79 399,5 134,9

Sementara itu, realisasi asumsi dasar makro ekonomi juga tidak ada yang presisi dari patokan dalam APBN 2019. Pertumbuhan ekonomi diestimasi lebih rendah dari asumsi 5,3%. Hal yang sama juga terjadi pada inflasi yang realisasinya juga tercatat lebih rendah.

Nilai tukar rupiah tercatat lebih kuat dibandingkan dengan asumsi dalam APBN 2019. Sementara, harga minyak tercatat lebih rendah dari patokan. Berikut perinciannya:

Asumsi Dasar APBN 2019 Realisasi
Pertumbuhan Ekonomi (%) (estimasi pemerintah) 5,3 5,05
Inflasi (%, yoy) 3,5 2,72
Nilai Tukar (Rp/US$) 15.000 14.146
Suku Bunga SPN (%) 5,3 5,6
Harga Minyak (US$/barrel) 70 62
Lifting Minyak (ribu barrel/hari) (realisasi sementara hingga November) 775 741
Lifting Gas (ribu barrel/hari) (realisasi sementara hingga November) 1.250 1.050


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:45 WIB PERPRES 139/2024

Kemenkeu Era Prabowo Tak Lagi Masuk di Bawah Koordinasi Menko Ekonomi

Selasa, 22 Oktober 2024 | 09:30 WIB KABINET MERAH PUTIH

Kembali Dilantik Jadi Menkeu, Begini Pesan Sri Mulyani kepada Jajaran

Senin, 21 Oktober 2024 | 17:30 WIB KAMUS PENERIMAAN NEGARA

Apa Itu Simbara?

Senin, 21 Oktober 2024 | 16:15 WIB KABINET MERAH PUTIH

Anggito: Belum Ada Pembagian Tugas yang Formal Antar Wamenkeu

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN