INSENTIF PAJAK

Dapat Insentif Pajak Covid-19, Ini Kata Asosiasi Pengusaha Kertas

Dian Kurniati | Selasa, 26 Mei 2020 | 10:35 WIB
Dapat Insentif Pajak Covid-19, Ini Kata Asosiasi Pengusaha Kertas

Ilustrasi. (foto: radiantskies)

JAKARTA, DDTCNews—Pengusaha kertas yang tergabung dalam Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) mengapresiasi kebijakan pemerintah yang memberikan berbagai insentif pajak di tengah pandemi virus Corona.

Ketua APKI Aryan Wargadalam mengatakan insentif cukup membantu pelaku usaha kertas bertahan di tengah pandemi. Saat ini, beberapa perusahaan kertas masih bisa berproduksi meski kapasitas produksi menurun.

“Insentif pajak yang diberikan sangat membantu kami,” katanya kepada DDTCNews, Selasa (26/5/2020).

Baca Juga:
Catat! Pengkreditan Pajak Masukan yang Ditagih dengan SKP Tak Berubah

Untuk diketahui, pemerintah menyediakan insentif yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 44/PMK.03/2020. Insentif berupa PPh Pasal 21 ditanggung pemerintah (DTP), pembebasan PPh Pasal 22 impor, dan diskon 30% angsuran PPh Pasal 25.

Aryan menambahkan pengusaha kertas saat ini rata-rata hanya memproduksi 70% dari utilisasi, atau lebih rendah dari biasanya di atas 80%. Selain itu, pelaku usaha juga kesulitan mengimpor bahan baku karena banyak negara menerapkan lockdown.

Kinerja industri kertas kuartal I/2020 cukup baik dengan ekspor US$1,5 miliar. Mayoritas produk kertas diekspor ke China dan India. Namun, impor mulai melesu saat memasuki kuartal II/2020 karena kelangkaan bahan baku.

Baca Juga:
Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Dengan kondisi saat ini, Aryan memperkirakan perusahaan kertas hanya sanggup bertahan hingga Juni. Untuk itu, ia meminta insentif tambahan berupa tax holiday dan tax allowance untuk investor usaha kertas.

"Kami berharap industri kertas ini ikut dapat insentif untuk mengundang investor baru, bisa tax holiday, tax allowance, karena persaingannya sangat ketat," ujarnya.

Jika ada insentif pajak, Aryan meyakini makin banyak investor yang tertarik menanamkan investasi usaha kertas. Tahun depan, ia memperkirakan akan ada komitmen investasi untuk menambahkan kapasitas produksi kertas nasional hingga 1 juta ton.

Untuk diketahui, kapasitas produksi industri kertas nasional saat ini sekitar 11 juta ton, dan telah meningkat 2 juta ton pada 2019. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

26 Mei 2020 | 11:00 WIB

Semoga feedback positif terus tercapai dan insentif dapat mendorong lebih jauh minat investasi di Indonesia

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:30 WIB THAILAND

Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra