Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M. Habibullah.
JAKARTA, DDTCNews - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga beras di atas 5% makin bertambah setiap bulannya.
Pada September 2022, sebanyak 34 kabupaten/kota mengalami kenaikan harga beras di atas 5%. Pada akhir 2022, jumlahnya sudah meningkat menjadi 58 kabupaten/kota. Kenaikan harga beras tercatat masih berlanjut pada Januari 2023.
"Harga beras kembali ke mekanisme pasar setelah terkoreksi pada Desember 2022 akibat gencarnya operasi pasar menyambut Natal dan Tahun Baru melalui skema beras subsidi pemerintah," ujar Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M. Habibullah, Senin (30/1/2023).
Secara nasional, harga rata-rata beras pada pekan ke-4 Januari 2023 masih terus merangkak naik ke level Rp12.536 per kilogram. Pada akhir tahun lalu, rata-rata harga beras nasional tercatat masih senilai Rp12.300 per kilogram.
Namun, Habibullah memperkirakan harga beras bakal menurun dalam waktu dekat. Sebab, BPS mencatat luas panen pada Februari dan Maret 2023 masing-masing bakal mencapai 1,06 juta hektare dan 1,91 juta hektare, lebih tinggi ketimbang Januari sebesar 0,51 juta hektare.
"Pada Maret diperkirakan akan terjadi kenaikan luas panen. Ini diharapkan akan terjadi penurunan harga beras kalau kita lihat keseimbangan dari sisi supply dan demand," katanya.
Untuk itu, lanjut Habibullah, peningkatan luas panen pada Maret 2023 tersebut perlu diimbangi dengan kebijakan manajemen logistik. Hal ini dikarenakan setiap provinsi memiliki bulan puncak panen yang berbeda-beda.
Contoh, puncak panen di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat adalah pada Maret 2023. Sementara itu, puncak panen provinsi lainnya seperti Sulawesi Selatan dan Lampung adalah pada April 2023.
Habibullah memandang musim panen bakal efektif menurunkan harga beras terutama di provinsi-provinsi yang bukan merupakan produsen beras apabila manajemen logistik dapat dilaksanakan secara baik.
Sebagai informasi, BPS mencatat kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami inflasi sebesar 5,83% pada Desember 2022. Dalam kelompok tersebut, beras memberikan andil inflasi tertinggi, yaitu 0,19%. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.