KPP PRATAMA BANDUNG CIBEUNYING

Cek Kebenaran Alamat WP, Petugas Pajak Adakan Kunjungan

Redaksi DDTCNews | Rabu, 22 November 2023 | 18:30 WIB
Cek Kebenaran Alamat WP, Petugas Pajak Adakan Kunjungan

Ilustrasi.

BANDUNG, DDTCNews - Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Cibeunying melakukan kunjungan ke tempat kedudukan salah satu wajib pajak pada 12 Oktober 2023 guna mengonfirmasi kebenaran lokasi usaha wajib pajak.

Dalam kegiatan tersebut, KPP menugaskan 2 Account Representative (AR) yaitu Hikmat Ramdhan dan Muhammad Azhar Nurzaman. Mereka bertemu dengan manajemen pengelola Point Lab Co-Working Space yang berada di Jl. Banda No.30, Bandung.

“Kami melakukan konfirmasi keberadaan wajib pajak terdaftar kepada manajemen Point Lab dan memastikan mereka masih memiliki kegiatan usaha di alamat tersebut,” kata Hikmat dikutip pada Rabu (22/11/2023).

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selain klarifikasi alamat, lanjut Hikmat, petugas menyampaikan hal-hal terkait dengan kewajiban perpajakan atas sewa tanah dan bangunan kepada pengelola.

“Kami menyampaikan agar pemilik lokasi usaha memahami ketentuan perpajakan atas sewa (tanah dan bangunan),” tuturnya.

Hikmat menjelaskan kewajiban pajak sewa tanah dan bangunan diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 34/2017 tentang Pajak Penghasilan (PPh) atas Penghasilan dari Persewaan Tanah dan/atau Bangunan.

Baca Juga:
Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

“Jika penyewa merupakan wajib pajak Badan, pemotongan dilakukan oleh pihak penyewa. Jika yang melakukan sewa adalah orang pribadi dan bukan berstatus sebagai pemungut pajak maka pembayaran pajak penghasilan atas sewa dilakukan oleh pemilik lokasi sewa,” ujarnya.

Untuk diperhatikan, pajak penghasilan yang telah dipotong wajib dibuatkan bukti potong melalui e-Bupot unifikasi yang dapat diakses melalui ebupot.pajak.go.id (web base).

Muhammad mengingatkan penghasilan sewa yang diperoleh wajib dilaporkan dalam SPT secara benar, lengkap dan jelas.

“Bila masih ada pertanyaan, wajib pajak dapat berkonsultasi lebih lanjut dengan AR atau penyuluh pajak di KPP setempat. Segala layanan yang kami berikan, tidak dipungut biaya atau gratis,” katanya. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja