KEBIJAKAN FISKAL

Catatan Soal Pajak Warnai Paripurna DPR

Redaksi DDTCNews | Kamis, 24 Mei 2018 | 16:11 WIB
Catatan Soal Pajak Warnai Paripurna DPR

JAKARTA, DDTCNews - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Kamis (24/5/2018) menggelar rapat paripurna yang membahas kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal (KEM PPKF) tahun 2019. Agenda sidang paripurna kali ini ialah mendengar pandangan fraksi-fraksi terhadap KEM PPKF 2019.

"Berdasarkan catatan sekretariat, daftar hadir sudah ditandatangani oleh 316 anggota, dengan demikian korum tercapai, izinkan kami membuka sidang paripurna dan dibuka secara umum," kata Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan di ruang rapat paripurna, Jakarta, Kamis (24/5).

Sejumlah pandangan dikemukakan. Salah satu yang disorot adalah kebijakan fiskal pemerintah. Dalam hal ini soal penetapan target penerimaan negara dari sektor pajak dan tax ratio.

Baca Juga:
DPR Beberkan Alasan Pembentukan Badan Aspirasi Masyarakat

Salah satunya datang dari pandangan Fraksi Partai Golkar yang dibacakan oleh Edison Betaubun. Partai berlambang Pohon Beringin ini menyampaikan perlu adanya optimalisasi dalam penerimaan negara berupa peningkatan tax ratio dan perluasan barang kena cukai.

"Kami catat capaian dan prestasi pemerintah melalui program tax amnesty dan meraih invesment grade. Kemudian, pemerintah perlu melakukan perluasan barang kena cukai dan tingkatkan tax ratio," katanya.

Kemudian Fraksi Partai Gerindra punya catatan yang lebih tajam soal tax ratio. Sebagai oposisi pemerintah, Gerindra menyoroti penurunan angka tax ratio meski sudah melalui program pengampunan pajak.

Baca Juga:
Said Abdullah Kembali Terpilih Jadi Ketua Banggar DPR

"Tax ratio turun setiap tahunnya. Perlu kerja keras naikkan tax ratio dan harus lakukan perbaikan. Kebijakan PNBP juga jangan jadi ajang komersialisasi layanan publik," ucap Heri Gunawan dari F Gerindra.

Adapun, Fraksi Partai Demokrat menyoroti dinamika internasional yang memberikan pengaruh bagi ekonomi nasional. Faktor eksternal ini harus menjadi perhatian serius pemerintah.

"Reformasi pajak AS sebabkan capital outflow yang berakibat pada pelemahan nilai tukar rupiah. Pemerintah harus lebih kreatif untuk tingkatkan pendapatan dari sektor perpajakan dan PNBP," jelas Verna Gladies dari Partai Demokrat.

Seperti yang diketahui, pemerintah melalui Kementerian Keuangan sudah menyampaikan KEM PPKF Tahun Anggaran 2019 kepada DPR. Berikut usulan asumsi dasar usulan pemerintah di 2019:

  • Pertumbuhan ekonomi diperkirakan 5,4-5,8%
  • Inflasi diperkirakan 2,5-4,5%
  • Tingkat suku bunga SPN 3 bulan diperkirakan 4,6-5,2%
  • Nilai tukar di kisaran Rp 13.700-Rp 14.000 per dolar AS
  • Harga minyak mentah US$ 60-US$ 70 per barel
  • Lifting minyak 722-805 ribu barel per hari
  • Lifting gas 1,21-1,30 juta barel setara minyak. (Gfa/Amu)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 23 Oktober 2024 | 10:00 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Beberkan Alasan Pembentukan Badan Aspirasi Masyarakat

Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:45 WIB DPR RI

Said Abdullah Kembali Terpilih Jadi Ketua Banggar DPR

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

BERITA PILIHAN
Rabu, 23 Oktober 2024 | 10:00 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Beberkan Alasan Pembentukan Badan Aspirasi Masyarakat

Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:45 WIB DPR RI

Said Abdullah Kembali Terpilih Jadi Ketua Banggar DPR

Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:33 WIB KURS PAJAK 23 OKTOBER 2024 - 29 OKTOBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Menguat Atas Nyaris Semua Mata Uang Mitra

Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:19 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Kementerian Keuangan Kini di Bawah Langsung Presiden Prabowo

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari