TIPS PAJAK

Cara Konfirmasi Nomor Transaksi Penerimaan Negara di DJP Online

Vallencia | Senin, 28 November 2022 | 12:00 WIB
Cara Konfirmasi Nomor Transaksi Penerimaan Negara di DJP Online

NOMOR Transaksi Penerimaan Negara (NTPN) merupakan nomor unik tanda bukti pembayaran atau penyetoran ke kas negara yang diterbitkan sistem settlement. Nomor tanda bukti tersebut terdiri atas kombinasi huruf serta angka.

Berdasarkan Pasal 1 ayat (21) PMK 242/2014 s.t.d.d. PMK 18/2021, NTPN didefinisikan sebagai nomor tanda bukti pembayaran atau penyetoran ke kas negara yang diterbitkan melalui modul penerimaan negara (MPN) atau sistem penerimaan negara yang dikelola Ditjen Perbendaharaan.

Dalam praktiknya, wajib pajak yang membayar pajak kurang bayar akan memasukkan NTPN sebagai bukti pembayaran. NTPN memiliki fungsi untuk memvalidasi transaksi perpajakan milik wajib pajak, khususnya perihal pembayaran.

Baca Juga:
Sempat Menolak, PDIP Kini Berbalik Dukung PPN 12 Persen

Wajib pajak yang sudah menerima NTPN akan menginputnya ke dalam sistem. Namun, ada kalanya wajib pajak harus melakukan pengecekan atau konfirmasi NTPN ulang. Sebab, terkadang nomor tidak tercetak atau tidak terlihat jelas pada bukti pembayaran.

Apabila hal tersebut terjadi, wajib pajak dapat melakukan pengecekan NTPN. Sehubungan dengan ini, DDTCNews akan membahas mengenai cara melakukan pengecekan atau konfirmasi NTPN melalui DJP Online.

Buka aplikasi DJP Online. Jika sudah berhasil melakukan login, Anda dapat memilih menu Layanan. Lalu, tekan menu Rumah Konfirmasi Dokumen dan pilih Konfirmasi NTPN. Pada bagian Konfirmasi NTPN, isi dan lengkapi kolom yang tersedia.

Baca Juga:
Keputusan yang Dikirim via Coretax Dianggap Sudah Diterima Wajib Pajak

Isi Kode Billing pada kolom kata kunci dan masukkan kode keamanan. Jika sudah selesai mengisi, tekan tombol Cari. Nanti, sistem akan menampilkan data pembayaran perihal kode billing yang telah dimasukkan.

Pada data pembayaran tersebut, terdapat juga data NTPN. Anda dapat menyalin NTPN tersebut dan menggunakannya untuk kepentingan administrasi perpajakan. Selesai. Semoga bermanfaat. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 24 Desember 2024 | 19:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sempat Menolak, PDIP Kini Berbalik Dukung PPN 12 Persen

Selasa, 24 Desember 2024 | 18:00 WIB KANWIL DJP JAKARTA BARAT

Hingga November, Kanwil DJP Jakbar Kumpulkan Pajak Rp57,67 Triliun

Selasa, 24 Desember 2024 | 17:27 WIB CORETAX SYSTEM

WP Bisa Akses Aplikasi Coretax Mulai Hari Ini, Fiturnya Masih Terbatas

BERITA PILIHAN
Selasa, 24 Desember 2024 | 21:30 WIB CORETAX SYSTEM

Simak! Keterangan Resmi DJP Soal Tahapan Praimplementasi Coretax

Selasa, 24 Desember 2024 | 19:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sempat Menolak, PDIP Kini Berbalik Dukung PPN 12 Persen

Selasa, 24 Desember 2024 | 18:00 WIB KANWIL DJP JAKARTA BARAT

Hingga November, Kanwil DJP Jakbar Kumpulkan Pajak Rp57,67 Triliun

Selasa, 24 Desember 2024 | 17:27 WIB CORETAX SYSTEM

WP Bisa Akses Aplikasi Coretax Mulai Hari Ini, Fiturnya Masih Terbatas

Selasa, 24 Desember 2024 | 17:00 WIB PMK 81/2024

Ini Aturan Terbaru Pengkreditan Pajak Masukan Sebelum Pengukuhan PKP

Selasa, 24 Desember 2024 | 16:30 WIB PROVINSI SUMATERA SELATAN

Realisasi Pajak Rokok di Sumsel Tak Capai Target, Ini Penyebabnya

Selasa, 24 Desember 2024 | 16:00 WIB CORETAX SYSTEM

Nanti Ada Coretax, Masih Perlu Ajukan Sertifikat Elektronik?

Selasa, 24 Desember 2024 | 15:00 WIB KPP PRATAMA KOSAMBI

Utang Pajak Rp632 Juta Tak Dilunasi, Mobil WP Akhirnya Disita KPP