AMERIKA SERIKAT

Capres AS Joe Biden Bakal Rombak Kebijakan Pajak AS, Ini Sebabnya

Muhamad Wildan | Jumat, 11 September 2020 | 11:12 WIB
Capres AS Joe Biden Bakal Rombak Kebijakan Pajak AS, Ini Sebabnya

Kandidat Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat, Joe Biden.

WASHINGTON, DDTCNews—Calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat Joe Biden menjanjikan untuk merombak sejumlah kebijakan pajak di antaranya menaikkan tarif PPh Badan dari 21% menjadi 28%.

Biden mengatakan kebijakan pajak yang diusungnya bakal mendorong terciptanya kesetaraan atau level playing field yang sama antara masyarakat berpenghasilan tinggi dan masyarakat berpenghasilan menengah.

"Saya akan mengubah tarif PPh Badan sejak hari pertama saya menjabat," ujar Biden seperti dilansir Business Insider, Jumat (11/9/2020).

Baca Juga:
Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

Biden menilai pemangkasan tarif PPh Badan yang dilakukan Donald Trump tidak berhasil menciptakan lapangan kerja. Pemegang saham justru memiliki penghasilan yang berlimpah dan menggunakan dana tersebut untuk buyback saham.

"Mereka membeli saham mereka sendiri dengan nominal US$1 triliun untuk meningkatkan nilai sahamnya. Mereka tidak menggunakan dana tersebut untuk menciptakan lapangan pekerjaan, ekspansi, ataupun investasi," tutur Biden.

Biden memastikan kenaikan tarif PPh Badan tidak akan mengurangi kemampuan korporasi merekrut tenaga kerja baru. Kenaikan tarif PPh Badan justru menjadi tambahan modal bagi negara untuk mendanai kebijakan sosial.

Baca Juga:
Ramai Lapor ke Otoritas, WP di Negara Ini Muak dengan Tax Evasion

"Kami akan pungut uang itu untuk diinvestasikan pada kegiatan manufaktur, pendidikan, dan kesehatan. Kegiatan ini punya peran penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat kelas menengah," kata Biden.

Tax Policy Center memperkirakan tambahan penerimaan negara akibat kenaikan tarif yang diusung oleh Biden bisa mencapai US$1,3 triliun. Namun perlu dicatat, Partai Republik saat ini masih menjadi partai mayoritas di Senat AS.

Rencana Biden menaikkan tarif PPh Badan akan bergantung pada perubahan komposisi partai di parlemen. Bila Partai Republik masih menjadi partai mayoritas pada tahun depan maka rencana besar Biden berpotensi terganjal. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Minggu, 20 Oktober 2024 | 14:00 WIB HONG KONG

Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN