PEREKONOMIAN INDONESIA

BPS Catat Inflasi Februari 2024 Sebesar 2,75 Persen, Beras Beri Andil

Dian Kurniati | Jumat, 01 Maret 2024 | 09:41 WIB
BPS Catat Inflasi Februari 2024 Sebesar 2,75 Persen, Beras Beri Andil

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M Habibullah dalam konferensi pers.

JAKARTA, DDTCNews - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Februari 2024 secara tahunan sebesar 2,75%.

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M Habibullah mengatakan tingkat inflasi tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 2,57%. Menurutnya, kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi kelompok pengeluaran dengan andil terbesar untuk inflasi tahunan pada Februari 2024.

"Komoditas yang memberikan andil inflasi kelompok ini antara lain adalah beras, cabai merah, daging ayam ras, sigaret kretek mesin, tomat, bawang putih, dan gula pasir," katanya, Kamis (1/2/2024).

Baca Juga:
Inflasi Diekspektasikan Rendah, BI Pangkas Suku Bunga Acuan Jadi 5,75%

Habibullah mengatakan inflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau tercatat sebesar 6,36% dan memberikan andil sebesar 1,79% terhadap inflasi umum.

Berdasarkan komponennya, dia menjelaskan komponen inti pada Februari 2024 relatif stabil karena mengalami inflasi sebesar 1,68% dengan andil terhadap inflasi 1,08%, sama seperti bulan sebelumnya. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi inti di antaranya emas perhiasan, gula pasir, biaya kontrak rumah, nasi dengan lauk, dan biaya sewa rumah.

Kemudian, komponen harga diatur pemerintah mengalami inflasi 1,67%, dengan andil terbesar yaitu 0,33%. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi yakni sigaret kretek mesin (SKM), tarif angkutan udara, rokok kretek tangan (SKT), dan sigaret putih mesin (SPM).

Baca Juga:
BPS: Ekspor Indonesia ke 5 Anggota Pertama BRICS Tembus US$84 Miliar

Adapun mengenai komponen harga bergejolak, terjadi inflasi sebesar 8,47% dengan andil 1,34%. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi yakni beras, cabai merah, daging ayam ras, dan telur ayam ras.

Dia menyebut seluruh provinsi di Indonesia tercatat mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi Papua Selatan sebesar 4,61% dan inflasi terendah di Papua Barat Daya sebesar 1,81%.

Habibullah menambahkan inflasi pada Februari 2024 secara bulanan sebesar 0,37%, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang sebesar 0,04%. Menurutnya, beras menjadi penyumbang inflasi terbesar pada bulan lalu sebesar 5,32% dengan andil 0,21%.

Baca Juga:
Indonesia Catatkan Surplus Neraca Dagang US$31,04 Miliar pada 2024

Selain itu, cabai merah, telur ayam ras, dan daging ayam ras juga turut mendorong inflasi pada Februari 2024. Menurutnya, pemerintah juga perlu mewaspadai potensi inflasi pada bulan Ramadan yang akan dimulai pada bulan ini.

"Waspada terjadinya kenaikan harga secara umum pada momen bulan Ramadan yang ditunjukkan dari data historical perkembangan inflasi, di mana pada momen Ramadan selalu terjadi inflasi," ujarnya.

Beberapa komoditas yang berpotensi memberikan andil terhadap inflasi umum di antaranya daging ayam ras, minyak goreng, beras, ayam hidup, daging sapi, telur ayam ras, dan gula pasir. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 15 Januari 2025 | 16:25 WIB KEBIJAKAN MONETER

Inflasi Diekspektasikan Rendah, BI Pangkas Suku Bunga Acuan Jadi 5,75%

Rabu, 15 Januari 2025 | 14:42 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

BPS: Ekspor Indonesia ke 5 Anggota Pertama BRICS Tembus US$84 Miliar

Rabu, 15 Januari 2025 | 12:08 WIB NERACA PERDAGANGAN

Indonesia Catatkan Surplus Neraca Dagang US$31,04 Miliar pada 2024

Senin, 06 Januari 2025 | 10:39 WIB KINERJA APBN 2024

Sama Persis dengan Target di UU, APBN 2024 Defisit 2,29 Persen PDB

BERITA PILIHAN
Senin, 27 Januari 2025 | 15:30 WIB PMK 118/2024

Isi Materi Keberatan Sama dengan MAP, Ini yang Bisa Dilakukan WP

Senin, 27 Januari 2025 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Trump Tarik AS dari Kesepakatan Pajak Global, Ini Kata Sri Mulyani

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Janji Segera Bebaskan Uang Tip dari Pajak Penghasilan

Senin, 27 Januari 2025 | 13:30 WIB PMK 117/2024

Sri Mulyani Atur Ulang Ketentuan Penghapusan Piutang Pajak

Senin, 27 Januari 2025 | 13:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Kategorisasi Kuasa dan Wakil Wajib Pajak di Coretax DJP

Senin, 27 Januari 2025 | 11:30 WIB PERDAGANGAN BERJANGKA

Nilai Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi 2024 Naik 29,3 Persen

Senin, 27 Januari 2025 | 10:00 WIB PMK 119/2024

Pemerintah Perinci Objek Penelitian atas PKP Berisiko Rendah

Senin, 27 Januari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Siap-Siap SBN Ritel Perdana 2025! Besok Dirilis ORI027T3 dan ORI027T6