AMERIKA SERIKAT

Biden Bakal Naikkan Tarif Pajak Capital Gain Hingga Dua Kali Lipat

Muhamad Wildan | Jumat, 23 April 2021 | 14:00 WIB
Biden Bakal Naikkan Tarif Pajak Capital Gain Hingga Dua Kali Lipat

Presiden AS Joe Biden. ANTARA FOTO/REUTERS/Tom Brenner/AWW/sa.

WASHINGTON D.C., DDTCNews – Presiden AS Joe Biden berencana meningkatkan tarif pajak atas capital gain atau keuntungan yang diperoleh dari berinvestasi, dari saat ini paling tinggi sebesar 20% menjadi 39,6%.

Biden dikabarkan akan mengajukan proposal tersebut kepada parlemen sebagai bagian dari American Families Plan yang akan dipresentasikan pekan depan. Meski begitu, Pemerintah AS menegaskan jika proposal tersebut belum final.

"Kebijakan tersebut masih dalam pembahasan awal dan masih akan didiskusikan bersama staf dan anggota Kongres AS pekan depan. Masih banyak detail yang perlu dibahas," kata White House Press Secretary Jen Psaki seperti dilansir dari thehill.com, Jumat (23/4/2021).

Baca Juga:
Hilirisasi Kelapa Perlu Dukungan Insentif Fiskal, Apa Saja?

Kenaikan tarif pajak capital gain, lanjut Psaki, merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mendulang dana untuk membiayai rencana pembangunan infrastruktur dan program perlindungan anak yang tertuang dalam American Families Plan.

American Families Plan adalah program dengan anggaran hingga US$1 triliun yang di dalamnya terdapat program-program seperti program perlindungan anak, pemberian cuti berbayar, dan kredit pajak yang berorientasi pada keluarga.

Rencana Biden untuk meningkatkan tarif pajak capital gains langsung berdampak terhadap bursa efek di AS. Indeks saham mulai dari Dow Jones Industrial Average, S&P 500, hingga Nasdaq sempat mengalami pelemahan hingga 1%.

Baca Juga:
Hingga 2028 ESDM Siap Tawarkan 60 Blok Migas untuk Investasi

Rendahnya penerimaan pajak yang berasal dari capital income memang menjadi salah satu masalah dalam sistem perpajakan AS yang disorot oleh Biden. Isu tersebut pun masuk dalam dokumen The Made in America Tax Plan yang diterbitkan oleh Kementerian Keuangan AS.

Dalam dokumen tersebut, Kemenkeu menilai turunnya setoran pajak dari korporasi disebabkan oleh tren penurunan pajak atas capital gain, dividen, dan penghasilan korporasi. Pada sisi lain, pajak atas penjualan dan upah cenderung naik.

Hal dinilai berimplikasi terhadap ketimpangan penghasilan yang terjadi di AS saat ini. Kemenkeu menilai kebijakan pajak yang lebih longgar terhadap capital income lebih menguntungkan wajib pajak berpenghasilan tinggi.

Pada 2019, sebagian besar penghasilan yang diterima kelompok 5% terkaya di AS adalah berbentuk capital income. Dokumen The Made in America Tax Plan mengungkapkan 71% penghasilan orang kaya berbentuk capital income, hanya 26% yang berupa labor income. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Senin, 21 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Hilirisasi Kelapa Perlu Dukungan Insentif Fiskal, Apa Saja?

Minggu, 20 Oktober 2024 | 14:00 WIB HONG KONG

Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN