PEMILU AMERIKA SERIKAT 2020

Bernie Sanders Ingin Naikkan Tarif Pajak Orang Kaya dan Korporasi AS

Redaksi DDTCNews | Sabtu, 21 Maret 2020 | 06:00 WIB
Bernie Sanders Ingin Naikkan Tarif Pajak Orang Kaya dan Korporasi AS

Bernie Sanders. (foto: Jonathan Ernst/Reuters)

WASHINGTON DC, DDTCNews—Calon presiden dari Partai Demokrat Bernie Sanders berencana menaikkan tarif pajak orang kaya dan korporasi apabila terpilih sebagai presiden Amerika Serikat (AS) ke-46.

Hal itu disampaikan Len Burman dari The Tax Policy Center. Menurutnya, kebijakan pajak senator Bernie Sanders akan meningkatkan setoran pajak federal lebih dari US$23 triliun selama 10 tahun atau 8% dari PDB AS di 2021.

Rencana peningkatan kapasitas fiskal tersebut juga belum memasukkan rencana kenaikan pajak untuk membiayai program Medical for All (M4A/BPJS Kesehatan AS) sebesar US$9,9 triliun.

Baca Juga:
Trump Janji Hentikan Pemajakan Berganda Atas Warga AS di Luar Negeri

“Ini akan jadi kenaikan pajak terbesar dalam sejarah AS apabila diukur porsinya dari PDB nasional,” katanya Jumat (20/3/2020).

Len mengungkapkan Sanders akan menaikkan besaran tarif wajib pajak badan menjadi 35% dari sebelumnya 21%. Sanders juga memilih menggunakan sistem perpajakan worldwide, sehingga pendapatan perusahaan AS di luar negeri akan tetap dipungut.

Selain itu, Sanders juga akan memasukkan kelompok masyarakat dengan penghasilan di atas US$250.000 untuk dipungut pajak jaminan sosial, termasuk menerapkan pajak atas kekayaan dan menciptakan jenis pajak baru untuk transaksi keuangan.

Baca Juga:
Tersisa 2 Bulan untuk Manfaatkan PPN Rumah 100% Ditanggung Pemerintah

Sanders juga mengusulkan meningkatkan tarif PPh orang pribadi dengan lapisan tertinggi (tax bracket) sebesar 52%. Selanjutnya, pemberi kerja juga akan dikenakan pajak dengan tarif 7,5% dari penghasilan.

“Rencana tersebut dalam kurun 2121-2030 akan menghasilkan US$5,2 trilun dari kenaikan PPh badan dan tambahan sebesar US$2,3 triliun yang berasal dari pajak progresif dan pajak kekayaan,” tuturnya dilansir The Hill.

Rencana pajak Sanders ini juga menyasar kelompok pekerja dengan pendapatan menengah. Bagi yang memiliki penghasilan US$837.000/tahun, akan dikenakan beban pajak sekitar 30,6% dari pendapatan setelah pajak.

Sementara kelompok pekerja dengan penghasilan antara US$52.000 hingga US$93.000 per tahun akan mendapati kenaikan beban pajak sebesar US$1.070 atau naik 1,7% dari pendapatan setelah pajak. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Minggu, 20 Oktober 2024 | 14:00 WIB HONG KONG

Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN