INGGRIS

Beredar Isu Pajak Layanan Digital Dicabut, Ini Respons Pemerintah

Redaksi DDTCNews | Rabu, 02 September 2020 | 09:57 WIB
Beredar Isu Pajak Layanan Digital Dicabut, Ini Respons Pemerintah

Ilustrasi. (DDTCNews)

LONDON, DDTCNews—Kementerian Keuangan Inggris menegaskan pajak layanan digital tetap berlaku tahun ini dan tidak ada opsi untuk membatalkan kebijakan sebelum ada konsensus global pajak digital.

Keterangan Kemenkeu tersebut membantah laporan media yang menyebutkan pemerintah tengah mempertimbangkan untuk membatalkan kebijakan pajak layanan digital atau digital services tax (DST).

"Pajak layanan digital adalah ukuran proporsional yang memastikan perusahaan teknologi membayar pajak dengan adil di Inggris," kata Jubir Kemenkeu Inggris dikutip Rabu (2/9/2020).

Baca Juga:
Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

Media sebelumnya menyebutkan pemerintah mempertimbangkan pembatalan DST dikarenakan dua faktor utama. Pertama, kebijakan DST tak signifikan menambah pemasukan negara lantaran hanya menambah setoran £500 juta per tahun.

Kedua, pajak digital menjadi menjadi penghalang proses negosiasi perdagangan antara AS dan Inggris. AS menganggap kebijakan DST diskriminatif karena sebagian besar perusahaan yang dikenai DST kebanyakan berasal dari AS.

Merespons hal itu, otoritas fiskal menyebutkan penerapan DST bertujuan untuk menjamin semua pelaku usaha membayar pajak dengan adil. Selain itu, kebijakan ini bersifat sementara dan siap dicabut ketika konsensus global pajak digital rampung.

Baca Juga:
Ramai Lapor ke Otoritas, WP di Negara Ini Muak dengan Tax Evasion

"Kami bersyukur kebijakan pajak ini bersifat sementara dan akan dihapus setelah solusi global telah diterapkan. Kami terus bekerja sama dengan mitra internasional kami untuk mencapai tujuan itu," jelas Jubir Kemenkeu.

Penerapan DST Inggris memang sudah mendapatkan sinyal resistensi dari Pemerintah AS ditandai dengan langkah kantor dagang AS/USTR yang mengumumkan penyelidikan pajak layanan digital kepada sejumlah negara termasuk Inggris.

Kemudian hal tersebut ditambah dengan komentar Ketua Komite Keuangan Senat AS Chuck Grassley. Dia memperingatkan Inggris kebijakan DST akan merugikan proses negosiasi perdagangan kedua negara.

"Hal ini merusak solusi multilateral dan mempersulit jalan untuk kesepakatan perdagangan AS-UK. Jadi Inggris harus mempertimbangkan xkebijakan (DST) terhadap sekutunya," kata Grassley seperti dilansir Tax Notes International. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Minggu, 20 Oktober 2024 | 14:00 WIB HONG KONG

Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN