KAMUS BEA CUKAI

Beda Segel dan Tanda Pengaman Bea Cukai

Nora Galuh Candra Asmarani | Jumat, 12 Mei 2023 | 18:00 WIB
Beda Segel dan Tanda Pengaman Bea Cukai

PEJABAT Bea dan Cukai berwenang untuk melakukan penindakan, salah satunya berupa penyegelan. Penyegelan adalah tindakan untuk mengunci, menyegel, dan/atau melekatkan tanda pengaman yang diperlukan guna mengamankan hak-hak negara (Perdirjen Bea dan Cukai No. P-26/BC/2010).

Penyegelan dilakukan dengan memakai segel atau tanda pengaman. Pemerintah pun telah menetapkan ketentuan mengenai bentuk, warna, ukuran segel dan tanda pengaman untuk menciptakan pengawasan yang lebih baik. Lantas, apa perbedaan antara segel dan tanda pengaman?

Merujuk Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), segel memiliki sejumlah arti antara lain: tera, cap, meterai, atau surat kecil (untuk membeli barang-barang pembagian).

Baca Juga:
Jual Rokok Eceran, Apakah Pedagang Wajib Punya NPPBKC?

Tera pun juga memiliki beragam pengertian di antaranya tanda berupa gambar (huruf, lambang, dan sebagainya) yang dicapkan pada lak, timah, surat penting, atau sarung surat (amplop), bingkisan pos, segel, dan sebagainya

Kata segel banyak digunakan dalam beragam hal, termasuk di antaranya terkait dengan bea dan cukai. Pemerintah pun mengatur ketentuan tentang warna, ukuran segel bea dan cukai melalui Perdirjen Bea dan Cukai No.P-26/BC/2010.

Berdasarkan perdirjen tersebut, otoritas bea dan cukai tidak hanya menggunakan terminologi segel, tetapi juga tanda pengaman. Kendati demikian, perdirjen tersebut tidak memberikan pengertian segel dan tanda pengaman secara harfiah.

Baca Juga:
Apa Itu Simbara?

Namun, perbedaan antara segel dan tanda pengaman dapat ditelusuri dalam Perdirjen Bea dan Cukai P-26/BC/2010. Perbedaan antara segel dan tanda pengaman tersebut di antaranya terletak pada tujuan pelekatannya.

Segel umumnya dilekatkan dalam rangka penindakan, penyidikan, audit, penyitaan dalam rangka penagihan pajak dengan surat paksa (Bea Cukai Luwuk, 2020).

Sementara itu, pelekatan tanda pengaman dilakukan untuk mengamankan barang yang kewajiban pabean dan/atau cukai belum diselesaikan atau barang lain yang harus diawasi. Kendati dibedakan, pelekatan keduanya dalam aturan tetap disebut sebagai penyegelan (Bea Cukai Luwuk, 2020).

Baca Juga:
Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

Selain itu, merujuk pada lampiran Perdirjen Bea dan Cukai No.P-26/BC/2010, segel secara umum berwarna merah. Sementara itu, tanda pengaman secara umum berwarna putih. Adapun terdapat beragam jenis segel atau tanda pengaman.

Segel atau tanda pengaman tersebut ada yang terbuat dari kertas, plastik, logam, lak dan/atau bahan lainnya. Bentuk dari segel atau tanda pengaman itu dapat berupa lembaran, pita, kunci, kancing dan/atau bentuk lainnya yang dilengkapi dengan piranti elektronik atau tidak.

Secara lebih terperinci, segel atau tanda pengaman bea dan cukai terdiri atas:

  1. Segel atau Tanda Pengaman Kertas
    Segel atau Tanda Pengaman Kertas, yaitu segel atau tanda pengaman berupa lembaran kertas berperekat atau tidak, dengan tanda atau lambang Bea dan Cukai dan nomor pengawasan dengan bentuk, warna, dan ukuran tertentu sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran I P-26/BC/2010.
  2. Segel atau Tanda Pengaman Pita
    Segel atau Tanda Pengaman Pita yaitu segel atau tanda pengaman berupa pita yang terbuat dari kertas atau plastik berperekat atau tidak dengan tanda atau lambang Bea dan Cukai dan nomor pengawasan dengan bentuk, warna, dan ukuran tertentu sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran II P-26/BC/2010.
  3. Segel atau Tanda Pengaman Timah
    Segel atau Tanda Pengaman Timah yaitu segel atau tanda pengaman yang berupa timah dalam bentuk kancing dengan bentuk dan ukuran tertentu yang dipasang dengan kawat segel/tali pengikat menggunakan tang segel berlambang Bea dan Cukai dan nomor pengawasan serta cable ties sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran III yang tidak terpisahkan dari P-26/BC/2010.
  4. Segel atau Tanda Pengaman Kancing
    Segel atau Tanda Pengaman Kancing yaitu segel atau tanda pengaman berbentuk kancing yang terbuat dari logam dan/atau plastik dengan tanda atau lambang Bea dan Cukai, nomor pengawasan dan memiliki bentuk, warna, dan ukuran tertentu sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran IV P-26/BC/2010.
  5. Segel atau Tanda Pengaman Kunci
    Segel atau Tanda Pengaman Kunci yaitu kunci gembok dengan anak kunci terbuat dari logam dengan tanda atau lambang Bea dan Cukai, nomor pengawasan dan memiliki bentuk, warna, dan ukuran tertentu sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran V yang tidak terpisahkan P-26/BC/2010.
  6. Segel atau Tanda Pengaman Lak
    Segel atau Tanda Pengaman Lak yaitu lak yang dibubuhi tanda atau lambang Bea dan Cukai dengan menggunakan stempel sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran VI yang tidak terpisahkan dari P-26/BC/2010.
  7. Segel atau Tanda Pengaman Elektronik
    Segel atau Tanda Pengaman Elektronik adalah segel atau tanda pengaman yang dilengkapi dengan piranti elektronik dan/atau terhubung dengan sistem elektronik tertentu yang disetujui oleh Pejabat Bea dan Cukai.
  8. Segel atau Tanda Pengaman Barcode
    Segel atau Tanda Pengaman Barcode adalah salah satu jenis segel atau tanda pengaman elektronik dalam bentuk kertas, pita, kancing, kunci atau lainnya yang tercetak barcode secara permanen. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 21 Oktober 2024 | 20:00 WIB KEBIJAKAN CUKAI

Jual Rokok Eceran, Apakah Pedagang Wajib Punya NPPBKC?

Senin, 21 Oktober 2024 | 17:30 WIB KAMUS PENERIMAAN NEGARA

Apa Itu Simbara?

Minggu, 20 Oktober 2024 | 14:00 WIB HONG KONG

Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 15:30 WIB BEA CUKAI JAKARTA

Gandeng Satpol PP DKI, Bea Cukai Amankan Jutaan Rokok Ilegal

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja