PENERIMAAN PAJAK

Baru 68%, KPP Madya Denpasar Yakin Target Penerimaan Pajak Tercapai

Muhamad Wildan | Rabu, 03 November 2021 | 14:00 WIB
Baru 68%, KPP Madya Denpasar Yakin Target Penerimaan Pajak Tercapai

Suasana acara Media Gathering DJP di KPP Madya Denpasar, Rabu (3/11/2021).

DENPASAR, DDTCNews - Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Madya Denpasar menyebutkan target penerimaan pajak pada tahun ini mencapai Rp4,27 triliun atau 53% dari target penerimaan pajak Kanwil Ditjen Pajak (DJP) Bali sejumlah Rp7,99 triliun.

Kepala KPP Madya Denpasar Agus Kuncara mengatakan KPP Madya memiliki peran besar terhadap penerimaan pajak Kanwil DJP Bali lantaran KPP Madya mengawasi wajib pajak yang lebih besar ketimbang KPP Pratama.

"Mengapa separuh lebih? Karena wajib pajak yang kami awasi adalah wajib pajak yang lebih besar," katanya dalam acara Media Gathering DJP yang diselenggarakan di KPP Madya Denpasar, Rabu (3/11/2021).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Jumlah wajib pajak yang diadministrasikan di KPP Madya Denpasar mencapai 2.143 wajib pajak. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.866 wajib pajak merupakan wajib pajak badan. Sisanya, 268 wajib pajak merupakan wajib pajak orang pribadi.

Hingga saat ini, total penerimaan yang telah dikumpulkan KPP Madya sudah mencapai Rp2,89 triliun atau 68% dari target senilai Rp4,27 triliun. Meski begitu, KPP Madya optimistis target penerimaan pajak senilai Rp4,27 triliun tersebut dapat tercapai.

Agus menjelaskan perekonomian Bali mulai membaik seiring dengan pelonggaran PPKM serta liburan Natal dan Tahun Baru pada Desember 2021. Kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara (wisnus).

Sektor pariwisata merupakan sektor yang memiliki peran besar terhadap perekonomian Bali secara umum. Pemulihan pada sektor tersebut akan berdampak terhadap pemulihan sektor lain dan penerimaan pajak. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN