AMERIKA SERIKAT

Banyak SPT Belum Diproses, Restitusi Bakal Terlambat Cair

Muhamad Wildan | Jumat, 14 Mei 2021 | 12:00 WIB
Banyak SPT Belum Diproses, Restitusi Bakal Terlambat Cair

Ilustrasi.

WASHINGTON D.C., DDTCNews – Pencairan restitusi kepada wajib pajak berpotensi tertunda akibat banyaknya SPT yang harus diproses oleh Internal Revenue Service (IRS), selaku otoritas pajak Amerika Serikat (AS).

Hingga 30 April 2021, IRS mencatat masih ada sekitar 17,1 juta SPT wajib pajak orang pribadi yang belum diproses. Menurut otoritas pajak AS, kondisi tersebut diperkirakan dapat memperlambat proses pencairan restitusi.

"IRS kemungkinan akan memerlukan waktu lebih dari 21 hari untuk mencairkan restitusi pajak," tulis IRS dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (14/5/2021).

Baca Juga:
Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Pegawai pajak, lanjut IRS, memerlukan waktu untuk memeriksa validitas dari klaim kredit pajak yang tercantum dalam SPT, mulai dari Recovery Rebate Credit (RRC), Earned Income Tax Credit (EITC), hingga Additional Child Tax Credit (ACTC).

IRS mengimbau wajib pajak menyampaikan SPT elektronik untuk menunggu informasi lebih lanjut. Wajib pajak cukup memberikan keterangan tambahan kepada IRS apabila otoritas meminta informasi dalam proses pemeriksaan atas validitas klaim kredit pajak dan restitusi.

Bagi yang telah menyampaikan SPT secara manual, wajib pajak bisa menggunakan fitur Where's My Refund yang disediakan pada laman resmi IRS untuk mengetahui status permohonan restitusi yang telah diajukan.

Baca Juga:
Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

Untuk diketahui, batas akhir penyampaian SPT Tahunan bagi wajib pajak orang pribadi di AS ditetapkan pada 17 Mei 2021. Tenggat waktu penyampaian SPT tersebut mundur dari biasanya pada 15 April 2021.

Batas akhir penyampaian SPT di AS diundur oleh IRS pada 2021 akibat banyaknya masukan dari berbagai pihak di antaranya anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Richard Neal. Dia menilai AS saat ini masih menghadapi banyak tantangan dari sisi kesehatan dan ekonomi.

Untuk itu, sambungnya, wajib pajak perlu diberi fleksibilitas melalui pemberian perpanjangan jangka waktu pelaporan SPT. Selain itu, ia juga menilai perpanjangan jangka waktu pelaporan SPT juga akan meringankan beban IRS dalam memproses SPT. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:30 WIB THAILAND

Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

Selasa, 24 Desember 2024 | 16:00 WIB CORETAX SYSTEM

Nanti Ada Coretax, Masih Perlu Ajukan Sertifikat Elektronik?

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:30 WIB KOTA BATAM

Ada Pemutihan, Pemkot Berhasil Cairkan Piutang Pajak Rp30 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Bagaimana Cara Peroleh Diskon 50 Persen Listrik Januari-Februari 2025?