AMERIKA SERIKAT

Bangun Markas Baru, Amazon Ditawari Insentif Pajak oleh Pemerintah

Redaksi DDTCNews | Jumat, 20 Oktober 2017 | 16:10 WIB
Bangun Markas Baru, Amazon Ditawari Insentif Pajak oleh Pemerintah

WASHINGTON DC, DDTCNews – Sejumlah kota di kawasan Amerika Utara berlomba-lomba untuk menawarkan insentif pajak berupa keringanan dan subsidi lainnya kepada Amazon.com Inc. (Amazon) Tawaran insentif ini menyusul adanya rencana Amazon untuk membangun markas kedua mereka yang disebut headquarters (HQ2).

Perusahaan berbasis teknologi ini menyatakan akan berinvestasi senilai US$5 miliar atau Rp67,6 triliun untuk membangun markas keduanya dan diperkirakan dapat menyerap sekitar 50 ribu tenaga kerja.

“Selain itu, Amazon juga akan membangun kampus di area metropolitan dengan ketersediaan akses transportasi massal yang mudah dijangkau,” ungkap pernyataan tertulis dari Amazon.com, Jumat (20/10).

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan tidak ada tempat yang lebih baik untuk melakukan bisnis daripada Kanada. Ia menawarkan Amazon.com untuk mendirikan HQ2 di Kanada sebagai pusat bisnis Amerika.

Baca Juga:
Konsumsi Kelas Menengah Stabil, Ekonomi Diprediksi Tumbuh di Atas 5%

Di Negeri Paman Sam sendiri, Gubernur California menawarkan potongan pajak kepada Amazon sebesar US1 miliar atau Rp13,5 triliun untuk dekade berikutnya.

Dalam proposal lainnya, Walikota Stonecrest Jasson Lary mengatakan akan menyediakan 345 hektar lahan yang akan dijadikan sebagai kota industri bernama Amazon. Tak sampai di situ, seperti dilansir dari independent.co.uk, Lary juga akan mengangkat CEO Amazon untuk memimpin kota industri tersebut untuk seumur hidup.

Di lain sisi, Amazon menyatakan tidak akan membangun HQ2 di Silicon Valley lantaran akan memunculkan persaingan dengan Google. Diperkirakan Amazon akan memilih kota-kota kecil untuk membangun markas keduanya tersebut.

Perlu diketahui, sejak awal berjualan buku-buku online pada tahun 1994, ketidakpatuhan pajak Amazon masuk ke dalam salah satu skandal pajak global yang sempat memanas. Namun kini, Amazon membuat pemerintah malah berebut untuk menawarkan insentif pajak.*

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 19 Oktober 2024 | 14:00 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Konsumsi Kelas Menengah Stabil, Ekonomi Diprediksi Tumbuh di Atas 5%

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 09:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sudah Ada Banyak Insentif Pajak, DJP Ingin Daya Saing UMKM Meningkat

Kamis, 17 Oktober 2024 | 19:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Janji Hentikan Pemajakan Berganda Atas Warga AS di Luar Negeri

Kamis, 17 Oktober 2024 | 09:05 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Tersisa 2 Bulan untuk Manfaatkan PPN Rumah 100% Ditanggung Pemerintah

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN