POLANDIA

Bakal Kena Pajak Iklan, Puluhan Perusahaan Media Ajukan Protes

Redaksi DDTCNews | Kamis, 11 Februari 2021 | 14:45 WIB
Bakal Kena Pajak Iklan, Puluhan Perusahaan Media Ajukan Protes

Ilustrasi. (DDTCNews)

WARSAWA, DDTCNews – Jaringan media independen Polandia menangguhkan semua liputan berita di televisi dan laman internet sebagai bentuk protes atas rencana pemerintah menggulirkan kebijakan pajak iklan.

Jaringan media menuliskan surat terbuka kepada PM Polandia Mateusz Morawiecki terkait dengan rencana pajak iklan yang akan diterapkan tahun ini. Pajak iklan dinilai merusak kebebasan pers alih-alih mengumpulkan penerimaan negara.

"Ini hanyalah pemerasan," tulis surat terbuka kepada PM Morawiecki dikutip Kamis (11/2/2021).

Baca Juga:
Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

Surat terbuka tersebut diteken oleh berbagai perusahaan media mulai dari penerbit surat kabar, majalah, pemilik televisi dan situs berita online. Setidaknya 43 organisasi media meminta pemerintah mengurungkan pajak iklan.

Pajak iklan tersebut memiliki tarif yang bervariasi mulai dari 2% hingga 15% tergantung pada ukuran bisnis perusahaan media. Kebijakan fiskal tersebut dianggap menjadi cara pemerintah mengendalikan media dan menggerus kebebasan pers.

Hal ini dikarenakan pemerintah memberikan subsidi dalam jumlah besar kepada lembaga penyiaran negara TVP terkait dengan pajak iklan pada tahun ini. Nilai subsidi yang diberikan pemerintah itu mencapai sekitar €440 juta.

Baca Juga:
Ramai Lapor ke Otoritas, WP di Negara Ini Muak dengan Tax Evasion

"Pemerintah kurang lebih meniru pendekatan Hongaria untuk mengurangi keberlangsungan media independen," ujar salah satu pimpinan media swasta.

Sementara itu, Morawiecki berdalih penerapan pajak iklan semata-mata untuk memperbaiki keuangan publik yang tertekan pandemi Covid-19. Menurutnya, pajak iklan juga menjadi cara untuk memaksa perusahaan digital multinasional untuk membayar pajak dengan adil di Polandia.

Seperti dikutip politico.eu, peringkat kebebasan pers Polandia terus menurun sejak 2015 atau selama Morawiecki memimpin. Laporan Reporters Without Borders menyebutkan peringkat Polandia berada di 62 dari 180 negara pada 2020, dari sebelumnya 18 pada 2015. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Minggu, 20 Oktober 2024 | 14:00 WIB HONG KONG

Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja