Ilustrasi. (DDTCNews)
CANBERRA, DDTCNews—Biro Statistik Australia (Australian Bureau of Statistics/ABS) mencatat pertumbuhan ekonomi Australia pada kuartal II/2020 mengalami kontraksi atau -7,0% melanjutkan kuartal sebelumnya yang minus 0,3%.
Kepala Akun Nasional ABS Michael Smedes menyebut kontraksi pertumbuhan ekonomi itu disebabkan oleh pandemi virus Corona atau Covid-19. Kondisi tersebut juga menjadi resesi pertama Australia sejak 1991.
"Pandemi global dan berbagai kebijakan yang dilakukan pemerintah menyebabkan PDB -7,0% pada Juni. Ini menjadi penurunan PDB terbesar dalam kuartalan sejak pencatatan dimulai tahun 1959," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (2/8/2020).
Smedes menambahkan pengeluaran untuk jasa turun 17,6%, terutama pada jasa transportasi, hotel, kafe, dan restoran. Menurutnya masyarakat telah mengubah perilaku konsumsi mereka untuk menahan penyebaran virus Corona.
Impor barang turun 2,4%, karena terjadi penurunan konsumsi dan barang modal yang mencerminkan permintaan domestik melemah. Impor jasa turun 50,5%, sedangkan ekspor jasa turun 18,4% karena pembatasan aktivitas perjalanan dan pariwisata.
Smedes juga mencatat stimulus ekonomi pemerintah terhadap pandemi menimbulkan rekor pembayaran subsidi yang tinggi, yaitu sebesar AU$55,5 miliar dan pengurangan penerimaan pajak.
Menteri Keuangan Mathias Cormann sebelumnya mengklaim Australia telah mengatasi krisis lebih baik ketimbang negara lain. Pemerintah terus membantu masyarakat yang terdampak oleh pandemi di antaranya soal PHK.
"Kami harus terus melakukan semua yang kami bisa untuk mendapatkan diri kami kembali ke posisi terbaik," ujarnya, dilansir dari 7news.co.au. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.