LITERATUR PAJAK

Apa Kata Mereka Tentang Buku Terbaru DDTC? Intip di Sini

Redaksi DDTCNews | Selasa, 30 Januari 2024 | 08:00 WIB
Apa Kata Mereka Tentang Buku Terbaru DDTC? Intip di Sini

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Tuai banyak pujian, mayoritas pembeli buku DDTC merasa puas dengan kehadiran buku-buku terbaru DDTC. Buku-buku tersebut antara lain buku tentang peradilan pajak, transfer pricing, dan P3B.

Berikut beberapa testimoni pembeli buku dari hasil survei yang dilakukan oleh tim Perpajakan DDTC:

“Beberapa waktu lalu, saya memutuskan untuk membeli buku peradilan pajak. Saya merasa sangat puas dan menikmati setiap halaman buku ini secara keseluruhan. Buku begitu menarik dan sangat mudah untuk dipahami,” tulis [email protected].

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

“Saya baca buku P3B terbaru DDTC dan puas dengan buku ini. Buku ini memenuhi ekspektasi saya dan menarik untuk akademisi. Penjelasan rinci pada setiap paragraf sangat bermanfaat,” sebut [email protected].

“Buku terbaru mengenai transfer pricing dari DDTC memberikan informasi yang akurat dan relevan. Saya akan merekomendasikan buku ini kepada teman-teman saya,” kata [email protected].

“Ketiga buku DDTC sangat relevan dengan kebutuhan dan minat saya. Bukunya menarik, sederhana, dan mudah dimengerti. Kualitas informasi yang disajikan bagi saya sangat baik. Semoga DDTC hadirkan buku soal studi kasus TP dan P3B di negara lain,” ujar [email protected].

Baca Juga:
Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh tim Perpajakan DDTC, lebih dari 80% responden merasa puas dengan buku-buku DDTC.

Tak hanya itu, 100% pembaca yang ikut dalam survei menyatakan bahwa buku-buku tersebut mampu menjelaskan dan menguraikan konsep-konsep yang kompleks dengan baik.

Hingga 30 Januari 2024, buku DDTC telah terjual lebih dari 800 eksemplar. Buku ini bisa didapat pembaca melalui store.perpajakan.ddtc.co.id/. DDTC juga memberikan paket buku dan berlangganan platform Perpajakan DDTC selama 1 tahun, serta gratis ongkir ke seluruh Indonesia.

Jangan lewatkan momen awal tahun untuk mendapatkan ilmu perpajakan lebih dalam dari sumber yang dapat dipercaya. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja