VIETNAM

Antisipasi Corona, Pajak untuk Impor Masker Dibebaskan

Dian Kurniati | Jumat, 07 Februari 2020 | 15:00 WIB
Antisipasi Corona, Pajak untuk Impor Masker Dibebaskan

Ilustrasi (Associated Press).

HANOI, DDTCNews—Pemerintah Vietnam berencana membebaskan pajak untuk bahan baku masker, termasuk impor masker, guna mengantisipasi penyebaran virus Corona.

Wakil Perdana Menteri Vuong Dinh Hue mengatakan kebijakan tersebut bertujuan untuk mendorong perusahaan domestik meningkatkan kapasitas produksi masker. Dengan insentif, lanjutnya, pasokan masker akan tercukupi, dan harga terkendali.

"Pemerintah mendukung bisnis produksi masker dengan membebaskan pajak impor masker, dan bahan yang digunakan untuk memproduksinya," katanya di Vietnam, Jumat (7/2/2020).

Baca Juga:
Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Hue menjelaskan pembebasan pajak untuk produksi dan impor masker telah dibicarakan dengan Kementerian Keuangan. Adapun, rencana pembebasan pajak itu berpotensi mengikis pendapatan negara hingga VND400-500 miliar atau setara Rp235 miliar-Rp294 miliar.

Namun demikian, Hue menyatakan potensi penerimaan pajak yang berkurang tidak menjadi soal lantaran upaya penyebaran virus Corona jauh lebih penting.

Selain mengantisipasi penyebaran Corona di dalam negeri, pemerintah juga memikirkan nasib kerja sama Vietnam-China yang terganggu karena wabah virus corona, terutama di sektor pertanian.

Baca Juga:
Malaysia Berencana Kenakan Pajak atas Dividen sebesar 2 Persen

Hue menyebut ekspor produk pertanian Vietnam mencapai sekitar US$40 miliar per tahun, di mana sepertiganya dieskpor ke China.

Menanggapi itu, Ketua Asosiasi Bisnis Logistik Vietnam Le Duy Hiep meminta anggotanya mengurangi biaya pergudangan sebesar 10%-20%, terutama cold storage agar pasar bisa menyerap lebih banyak produk pertanian lokal.

“Ini adalah cara praktis bagi perusahaan logistik mendukung upaya pemerintah mencegah penyebaran virus corona,” katanya dilansir dari Vietnamnews. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Minggu, 20 Oktober 2024 | 14:00 WIB HONG KONG

Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN