TINGKAT INFLASI

ADB Proyeksi Inflasi Indonesia Capai 3,6 Persen pada Tahun Ini

Muhamad Wildan | Kamis, 07 April 2022 | 14:54 WIB
ADB Proyeksi Inflasi Indonesia Capai 3,6 Persen pada Tahun Ini

Ilustrasi. Pedagang menunggu pembeli di Pasar Tavanjuka, Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (1/4/2022). Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, selama periode Maret 2022 terjadi inflasi nasional sebesar 0,66 persen month-to-month (mtm) yang salah satu pemicunya adalah kenaikan harga minyak goreng dengan indeks kenaikan mencapai 11 persen (mtm). ANTARA FOTO/Basri Marzuki/aww.

JAKARTA, DDTCNews - Asian Development Bank (ADB) memperkirakan inflasi di Indonesia pada tahun ini bisa menjulang ke level 3,6%, atau jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan inflasi tahun lalu sebesar 1,87%.

ADB menilai invasi Rusia ke Ukraina memberikan dampak minimal terhadap prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun, agresi tersebut telah meningkatkan harga berbagai komoditas, khususnya minyak bumi dan gandum.

"Kenaikan harga khususnya minyak dan gandum serta pertumbuhan ekonomi akan meningkatkan inflasi menjadi 3,6% pada tahun ini, masih di dalam target bank sentral," tulis ADB dalam Asian Development Outlook (ADO) 2022, Kamis (7/4/2022).

Baca Juga:
Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Inflasi kuartal I/2022 tercatat sebesar 2,1%. Pada kuartal-kuartal berikutnya, tekanan inflasi masih akan berlanjut jika perang terus berlanjut. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi mencapai tumbuh 5% pada tahun ini didorong konsumsi rumah tangga dan inflasi.

Pada tahun ini, konsumsi rumah tangga diperkirakan akan kembali normal seiring dengan aktivitas perekonomian yang pulih, membaiknya penyerapan tenaga kerja dan penghasilan para pekerja, dan kenaikan harga komoditas.

Selain itu, ADB juga memperkirakan insentif pajak atas pembelian mobil baru dan rumah juga dapat menyokong konsumsi meski insentif yang diberikan pada 2022 ini tidak sebesar yang diberikan pada tahun lalu.

Sementara itu, investasi diperkirakan akan mengalami pertumbuhan hingga 6% pada tahun ini. ADB memperkirakan pelaku usaha akan meningkatkan kapasitas produksi seiring memulihnya permintaan dan membaiknya iklim usaha. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:30 WIB KOTA BATAM

Ada Pemutihan, Pemkot Berhasil Cairkan Piutang Pajak Rp30 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Bagaimana Cara Peroleh Diskon 50 Persen Listrik Januari-Februari 2025?

Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan