PENIPUAN PAJAK

Ada Modus Penipuan Ajakan Unduh Aplikasi, DJP Minta WP Hati-Hati

Dian Kurniati | Minggu, 08 September 2024 | 08:00 WIB
Ada Modus Penipuan Ajakan Unduh Aplikasi, DJP Minta WP Hati-Hati

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Ditjen Pajak (DJP) kembali mengingatkan wajib pajak untuk mewaspadai berbagai modus penipuan yang mengatasnamakan otoritas.

DJP menyatakan kini terdapat berbagai modus penipuan yang ditujukan kepada wajib pajak. Beberapa modus penipuan bahkan meminta wajib pajak mengunduh aplikasi atau membuka dokumen tertentu yang berbahaya.

"Mohon waspada modus penipuan yang mengatasnamakan DJP ya, Kak," tulis DJP melalui akun media sosial @kring_pajak, dikutip pada Minggu (8/9/2024).

Baca Juga:
Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Imbauan dari DJP tersebut merespons aduan dari seorang wajib pajak di media sosial X. Dalam aduan tersebut, wajib pajak melampirkan tangkapan layar pesan Whatsapp dari seseorang yang mengaku seorang fiskus.

Melalui pesan itu, wajib pajak diajak mengikuti program pengembalian pajak dengan mengunduh aplikasi M-Pajak melalui laman palsu berdomain asal Cocos Islands, Australia.

Menurut DJP, wajib pajak perlu berhati-hati saat dihubungi seseorang yang mengaku petugas. Wajib pajak juga diminta tidak menginstal aplikasi atau membuka file apapun yang dikirimkan sebelum konfirmasi kebenarannya ke KPP terdaftar.

Baca Juga:
Urus Pemeriksaan Bukper: Coretax Bakal Hadirkan 4 Fitur Baru

Jika ingin melaporkan indikasi penipuan dengan modus tertentu, wajib pajak dapat menyampaikannya melalui saluran pengaduan telepon Kring Pajak 1500200 atau email [email protected] pada hari dan jam kerja untuk ditindaklanjuti.

DJP mengembangkan aplikasi M-Pajak untuk memudahkan wajib pajak mengakses layanan pajak yang lebih personal, mudah, dan cepat dari ponsel. Aplikasi ini hanya dapat diunduh melalui Google Play atau http://play.google.com.

Saat ini, M-Pajak telah menyediakan berbagai layanan yang dibutuhkan wajib pajak. Beberapa di antaranya yakni layanan pembuatan kode billing pembayaran pajak secara online, serta layanan lainnya seperti informasi Konfirmasi Status Wajib Pajak (KSWP), Surat Keterangan Fiskal (SKF), dan Surat Keterangan PP 23.

Selain itu, pada M-Pajak juga terdapat fitur peraturan perpajakan, tenggat pajak, layanan verifikasi dan validasi dokumen, profil wajib pajak, kalkulator pajak, dan lupa electronic filing identification number (EFIN). (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Senin, 21 Oktober 2024 | 14:32 WIB CORETAX SYSTEM

Urus Pemeriksaan Bukper: Coretax Bakal Hadirkan 4 Fitur Baru

Minggu, 20 Oktober 2024 | 15:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Tempat Tinggal Berubah, Apakah Harus Pindah KPP Terdaftar?

Minggu, 20 Oktober 2024 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Hapus NPWP yang Meninggal Dunia, Hanya Bisa Disampaikan Tertulis

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja